635 Rumah di Tambora Dicek Instalasi Listriknya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sweeping instalasi listrik yang dilakukan Kecamatan Tambora pada Selasa (18/9/2012) ini menemukan 10 rumah yang mencuri listrik dari PLN. Sepuluh rumah tersebut terpaksa dipadamkan untuk sementara.

"Sepuluh rumah terpaksa dipadamkan sementara karena menaikan daya listrik tanpa mengajukan permohonan ke PLN," kata Isnawa Adji, Camat Tambora kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2012).

Isnawa menjelaskan, sebanyak 635 rumah dari 11 kelurahan di Kecamatan Tambora telah diperiksa instalasi listriknya. Dari sweeping tersebut, petugas mengganti MCB di 58 rumah warga. Selebihnya, 567 rumah diberikan sosialisasi untuk memperhatikan instalasi listriknya agar tidak menyebabkan kebakaran.

Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin juga sangat mendukung kegiatan sweeping instalasi listrik yang telah dilakukan oleh Kecamatan Tambora tersebut. Menurutnya, sweeping tersebut dapat mencegah terjadiknya kebakaran.

Burhanuddin menjelaskan, Tambora merupakan wilayah yang paling sering terjadi kebakaran, sehingga perlu kegiatan seperti ini. Kelakuan warga yang menyolong listrik dapat merugikan PLN dan membahayakan warga juga.

Burhanuddin mengatakan, kegiatan ini tidak hanya sebagai sosialsisasi, tetapi juga harus ada penindakan kepada warga yang nakal. Kegiatan di Tambora merupakan langkah awal yang dilakukan Jakarta Barat untuk mencegah kebakaran. Wilayah lain diharapkan akan menyusul untuk bisa menghindari musibah kebakaran.

Kegiatan sweeping ini merupakan kerjasama antara Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, dengan PLN, AKLI, Konsuil, Damkar, Sekolah Tinggi Teknik PLN, Satpol PP, dan Sudin Energi Jakarta Barat. Sweeping tersebut merupakan cara yang ditempuh Kecamatan Tambora untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Kegiatan sweeping instalasi listrik ini dilakukan sejak pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB, oleh 500 personel gabungan. Selama periode Januari-September 2012, sudah terjadi 30 peristiwa kebakaran di Kecamatan Tambora.