Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Dibanding China, Upah Buruh Kita Lebih Bersaing

Kompas.com - 03/10/2012, 10:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto menganggap bahwa upah buruh di Indonesia justru lebih bersaing dengan China. Sehingga banyak para investor menanamkan usahanya di Indonesia.

"Itu menjadi daya tarik Indonesia di mata investor. Upah buruh di sini lebih bersaing dengan China. Sekarang sudah kompetitif," kata Suryo di Jakarta, Selasa (2/10/2012).

Kendati lebih bersaing, Suryo menganggap, upah buruh di Indonesia bukan harus selamanya rendah. Masing-masing perusahaan masih bisa menaikkan upah sesuai dengan kemampuan perusahaannya. Apalagi jika kondisi perekonomian akan terus membaik, maka investor pun bisa mendapat untung.

Imbasnya, perusahaan tentu akan menambah upah para karyawannya. "Jadi demo ini saya kira wajar-wajar saja. Kalau masih wajar ya tidak apa-apa. Soal permintaan kenaikan upah, itu memang perlu dipertimbangkan. Tapi kalau sekarang, sudah cukup kompetitif," katanya.

Sekadar catatan, Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) menyampaikan, sekitar 3 juta buruh di seluruh Indonesia siap melakukan aksi mogok massal di beberapa wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu (3/10/2012) ini. Massa akan berunjuk rasa untuk menuntut upah yang layak berkeadilan sesuai dengan upah minimum provinsi dan penghapusan sistem outsourcing.

Ikuti Perkembangannya dalam Topik DEMO 3 JUTA BURUH

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

    Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

    Whats New
    Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

    Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

    Whats New
    Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

    Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

    Whats New
    Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

    Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

    Whats New
    OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

    OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

    Whats New
    BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

    BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

    Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

    Whats New
    Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

    Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

    Whats New
    Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

    Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

    Whats New
    BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

    BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

    Whats New
    Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

    Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

    Work Smart
    Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

    3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

    Whats New
    Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

    Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

    Whats New
    Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

    Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com