Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI: Bank Sudah Banyak, Tidak Perlu Bank Infrastruktur

Kompas.com - 18/12/2012, 14:53 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Gatot M Suwondo menegaskan, Indonesia tidak perlu memiliki bank infrastruktur untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di tanah air. Sebab, sudah banyak bank yang ada di Indonesia.

"Kita kan sudah punya empat bank pemerintah dan lebih dari 100 bank swasta dan asing, jadi tidak perlu adanya bank infrastruktur," kata Gatot di Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Menurut Gatot, perbankan saat ini memiliki kelebihan likuiditas yang dapat disalurkan ke semua proyek-proyek, apalagi infrastruktur. Dengan kondisi tersebut, perbankan hanya perlu mobilisasi untuk bisa menyalurkan kredit ke semua proyek yang direncanakan.

Apalagi, bank-bank pemerintah saat ini masih memiliki rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) masih rendah. Sehingga kredit dari bank pemerintah juga harus didorong untuk bisa meningkatkan rasio LDR-nya.

"Bank pemerintah masih memiliki rasio LDR yang rendah. Hanya BTN saja yang sudah di atas 100 persen. Ketiga bank lainnya, seperti BNI, Bank Mandiri dan BRI masih di bawah 80 persen. Ini saja yang di-push, tidak perlu bank infrastruktur," tambahnya.

Apalagi keempat bank pemerintah ini bila digabung memiliki 40 persen aset dari total aset perbankan nasional.

Sekadar catatan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, tidak perlu membuat bank infrastruktur untuk mendorong pembangunan infrastruktur di tanah air. Sebab, dananya bisa diperoleh dari pihak lain.

"Kita tidak perlu bank infrastruktur, tapi perlu pembiayaan infrastruktur yang lebih fleksibel," kata Hatta saat memberikan sambutan di Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Selama ini, pembangunan infrastruktur di tanah air memang menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sejak 2010 lalu, anggaran untuk pembangunan infrastruktur dari APBN ini terus meningkat. Rinciannya Rp 90 triliun (2010), Rp 128 triliun (2011), Rp 174 triliun (2012) dan Rp 203 triliun (2013).

Hatta mengatakan belanja infrastruktur pemerintah di tahun depan mencapai Rp 438 triliun. "Tapi spendingnya hanya 60-70 persen saja dari jumlah itu. Ini masih banyak hambatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com