Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemimpinan Hade Periode 2008-2013, Dipertanyakan

Kompas.com - 04/02/2013, 04:59 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Selain memaparkan berbagai tantangan dan konsep Jawa Barat kedepan, kedua calon petahana gubernur Jawa Barat periode 2008 - 2013, yakni Ahmad Heryawan - Dede Yusuf Macan Efendi dibombardir pertanyaan - pertanyaan tajam terkait pertanggungjawaban pembangunan Jawa Barat dalam masa kepemimpinannya, periode 2013 - 2018, lima tahun kebelakang lalu.

Dengan demikian, keduanya menjadi calon yang paling banyak dibombardir, dibandingkan kandidat - kandidat lainnya. "Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf di dalam debat tadi mendapat serangan - serangan bertubi - tubi dalam segala bidang, sehingga bisa dikatakan yang paling banyak dibombardir," kata panelis dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Ichsan Noursy kepada wartawan usai menjadi panelis dalam debat kadidat cagub - cawagub Jabar, di Hotel Panghegar, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Minggu, (3/2/2013).

Ichsan menilai, kepemimpinan keduanya selama lima tahun ke belakang ini, 2008-2013 telah gagal. "Saya menilainya gagal, banyak permasalahan yang belum terselesaikan," katanya.

Berkaca kebelakang, sebagai salah satu bukti, lanjut Icsan, Jabar selama dua tahun kebelakang ini, kenyataanya tidak mampu membangun ketahanan (UMKM) yang berkontribusi besar pada PBB, artinya, pembangunan infrastruktur di Jabar tidak kuat.

Hal itu pun terbukti terbukti berdasarkan data di pusat pemerintahan, Jabar semakin hari semakin menurun. Padahal goncangan di pusat terus meroket. "Ya, itulah salah satu buktinya. Statistiknya terus menurun, sehingga kesejahteraan rakyatnya masih banyak yang perlu diperhatikan," katanya.

Terlebih lagi, selama memimpin kedua pasangan gubernur dan wakil gubernur itu tidak akur, karena perbedaan konsep. Hal itu, pun yang menurutnya salah satu faktor gagalnya perbaikan pembangunan provinsi Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com