Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Monorel Harus Didukung dengan Kebijakan Politik

Kompas.com - 12/02/2013, 14:37 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, pihaknya menolak pembangunan monorel. Menurutnya, optimalisasi moda transportasi umum jenis lain akan lebih efektif untuk menekan kepadatan lalu lintas di Ibu Kota.

"Saya lebih mengusulkan pada Pak Gubernur untuk meningkatkan angkutan umum lainnya, Transjakarta, atau bus-bus yang reguler," kata Tigor, dalam public hearing monorel, di Balaikota Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Ia menyampaikan, dari hasil paparan yang dilakukan oleh PT Jakarta Monorail, Tigor menilai sulit untuk mencapai target jumlah penumpang di setiap harinya. Hal ini khususnya di jalur blue line.

Untuk diketahui, PT Jakarta Monorail memasang target akan mengangkut penumpang sampai dengan 250.000 perhari mulai 2016, dan meningkatkan jumlahnya menjadi 700.000 penumpang setiap hari pada 2030.

"Sejak awal kami menolak monorel karena berhimpitan betul dengan Transjakarta dan bus reguler lainnya. Agak sulit membayangkan (monorel) mendapat target 700.000 penumpang per hari. Ini belum bisa meyakinkan," kata Tigor.

Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru berpendapat sebaliknya. Ia mengaku tak khawatir dengan jumlah penumpang yang ditargetkan oleh PT Jakarta Monorail. "Mengenai penumpang, bayangan saya enggak ada masalah. Asal pemerintah mendukung, buat saja tarif parkir tinggi, cegat pengguna kendaraan dari daerah lain dengan jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing)," ujar Jokowi.

Berdasarkan hasil kajian, kata Jokowi, Singapura memerlukan waktu sekitar tujuh tahun untuk menggeser budaya penggunaan kendaraan pribadi ke monorel. Untuk itu, dirinya menegaskan bahwa warga Ibu Kota juga memerlukan waktu untuk membiasakan diri beralih ke transportasi umum seperti monorel.

Mantan Wali Kota Solo ini berjanji akan konsisten pada penerapan transportasi umum di Jakarta. Semuanya dilakukan untuk menghadirkan moda transportasi alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat. "Saya yakin bila didukung dengan kebijakan, semuanya akan berjalan. Saya akan konsisten, asal ini mengacu pada master plan transportasi publik dan semua harus didukung dengan kebijakan politik," ujarnya.

Sebelumnya, kelanjutan pembangunan monorel selangkah lagi disetujui oleh Jokowi. Ia meminta di akhir 2013 satu unit kereta monorel telah ada di jalurnya, dan pada awal 2014 telah bisa mulai dioperasikan. Mengenai jalurnya, PT Jakarta Monorel akan menggunakan konsep yang telah dikaji sejak lima tahun lalu.

Rute yang diajukan yakni green line dengan jalur Semanggi - Casablanca - Kuningan -Sudirman - Karet - Semanggi, serta blue line jalurnya Kampung Melayu - Casablanca - Karet - Tanahabang - Roxi - Mall Taman Anggrek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    Whats New
    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Whats New
    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Work Smart
    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    Whats New
    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    Spend Smart
    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    Whats New
    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Earn Smart
    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Whats New
    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Whats New
    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Whats New
    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

    Whats New
    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Spend Smart
    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Whats New
    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com