Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2013, 07:40 WIB

KOMPAS.com - Setiap warga negara Indonesia, tak terkecuali anak-anak, punya kewajiban untuk melestarikan batik. Untuk itulah, Bodrexin mengajak anak-anak Indonesia untuk lebih peduli dengan batik dengan cara memberikan sidik jarinya sebagai motif batik.

Kampanye yang diberi nama "Satu Batik Jutaan Jari" ini dimulai sejak 17 Desember 2011 lalu, dan berhasil mengumpulkan jutaan sidik jari anak Indonesia dari delapan kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Denpasar, dan Medan.

Diana Theodora, Product Manager Bodrexin, mengungkapkan bahwa sidik jari yang terkumpul ini akan dijadikan sebuah motif batik yang unik. Agar lebih cantik, batik sidik jari ini dikombinasikan dengan motif kupu-kupu. Batik ini dibuat oleh perajin batik di Jakarta, bekerjasama dengan desainer batik cilik, Amanda Raharjo.

Untuk pertama kalinya, kreasi batik ini diluncurkan saat Festival Kebudayaan Anak yang bertema "Mahakarya Anak Indonesia" di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (17/02/2013) lalu.

"Dalam pelaksanaan acara ini, Bodrexin tak hanya menampilkan kreasi batik sidik jari saja, tapi juga mengajak anak-anak untuk melestarikan kebudayaan lainnya seperti tari-tarian daerah," ungkap Diana kepada Kompas Female, di sela-sela acara tersebut.

Festival ini juga menghadirkan berbagai acara seperti lomba fashion show batik ibu dan anak, tari-tarian dan nyanyian tradisional yang dibawakan oleh murid-murid Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Pendidikan Anak Usia Dini di Jakarta dan Bogor. Anak-anak yang hadir juga terlihat antusias mengikuti beragam kegiatan di booth Bodrexin seperti melukis di atas kaos, payung, mengenal batik, dan permainan tradisional Indonesia.

"Harapannya, semoga anak-anak Indonesia semakin kenal dan cinta dengan budayanya sendiri, khususnya batik sebagai warisan yang sangat berharga," ungkapnya.

Baca juga: Pakai Sidik Jari untuk Lestarikan Batik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com