”Tanpa ada tambahan kapasitas maka produksi akan terhambat. Akibatnya, akan timbul masalah karena naiknya inflasi atau impor sehingga investasi– kalau bisa domestik–harus didorong,” kata Adrianus.
Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menuturkan, sudah sejak lama porsi penyaluran kredit bagi sektor pertanian di Indonesia kurang dari 10 persen dari total kredit.
”Dari jumlah kredit di tahun 2012 yang sekitar Rp 500 triliun, misalnya, kurang dari 10 persen yang merupakan kredit kepada pertanian,” ujar Dody.
Dody mengatakan, banyak faktor yang menjadikan perbankan enggan membiayai sektor pertanian, salah satunya menyangkut risiko.
”Melalui peraturan perbankan, salah satunya kita akan memberi insentif dan disinsentif untuk memberi pembiayaan pada beberapa sektor, termasuk pertanian,” kata Dody.