Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Manufaktur

Kompas.com - 03/05/2013, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah mengakui perlunya mendorong peningkatan ekspor untuk produk manufaktur agar memberikan nilai tambah. Penurunan perdagangan pada triwulan I-2013 perlu dijadikan momentum meningkatkan daya saing produk manufaktur Indonesia.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Kamis (2/5), di Jakarta, penurunan nilai transaksi perdagangan pada triwulan I 2013 dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar 2,84 miliar dollar AS sebagai dampak dari penurunan harga komoditas di pasar ekspor, akibat ketidakpastian ekonomi global. Transaksi perdagangan Indonesia pada Maret 2013 surplus 304,9 juta dollar AS. Total ekspor Januari-Maret 2013 mencapai 45,4 miliar dollar AS. ”Nilai ekspor ini cukup bagus,” ujar Bayu.

Melihat besaran nilai ekspor itu, diperkirakan pada akhir tahun nilai ekspor mencapai 200 miliar dollar AS. Sementara kisaran target ekspor tahun 2013 sebesar 190 miliar dollar AS sampai 200 miliar dollar AS. Indikasi tercapainya target ekspor karena biasanya pada triwulan berikutnya, terjadi peningkatan nilai ekspor. Dari total ekspor 45,4 miliar dollar AS, ada pertumbuhan volume 13,25 persen, namun nilainya turun 6,44 persen.

Dari total nilai ekspor, sumbangan ekspor nonminyak dan gas bumi (nonmigas) mencapai 82,2 persen atau 37,3 miliar dollar AS. Dengan pertumbuhan volume 16,12 persen, tetapi dengan nilai minus 3,27 persen. ”Melihat kondisi itu, jelas bahwa penurunan perdagangan terjadi sebagai dampak turunnya harga komoditas ekspor,” kata Bayu.

Bayu mengatakan, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) seperti yang diolah Kementerian Perdagangan menunjukkan, komoditas lemak dan minyak nabati/hewan–termasuk di dalamnya minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO–mencapai 4,86 miliar dollar AS. Kontribusinya 13 persen.

Mesin atau peralatan listrik mencapai 2,66 miliar dollar AS atau berkontribusi 7,1 persen. Karet dan barang dari karet 2,46 miliar dollar AS atau berkontribusi 6,6 persen. Komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik; bijih, kerak dan abu logam; kendaraan dan bagiannya; serta pakaian jadi bukan rajutan; berkisar 1,02 miliar dollar AS sampai 1,42 miliar dollar AS.

Komoditas berbagai produk kimia; kertas atau karton; alas kaki berkisar 898,1 juta dollar AS hingga 926,3 juta dollar AS.

Kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk komoditas kapal laut yakni 534 persen, nikel 89,6 persen, timah 20,5 persen, alas kaki 10,7 persen, pupuk 68,8 persen, bahan kimia anorganik 66,6 persen, serta berbagai produk kimia 7,6 persen. Begitu juga kopi, teh, dan rempah-rempah 18,8 persen; ampas atau sisa industri makanan 29,7 persen, serta daging dan ikan olahan 17,8 persen.

A Prasetyantoko, ekonom Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, mengatakan, daya saing ekspor untuk produk manufaktur di Indonesia masih kecil sehingga harus ditingkatkan. ”Penurunan perdagangan pada triwulan I-2013 harus dijadikan momentum untuk meningkatkan daya saing produk manufaktur Indonesia,” kata Prasetyantoko

Peningkatan daya saing produk manufaktur, kata Prasetyantoko, akan mendorong nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.

Harga turun

Mengacu data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan, harga beberapa komoditas turun. Harga minyak biji kelapa sawit (palm kernel oil) turun dari 845 dollar AS per ton menjadi 833 dollar AS, palm oil dari 863 dollar AS per ton menjadi 854 dollar AS. adapun kakao dari 210,8 dollar AS per ton menjadi 215,3 dollar AS. Kopra dari 570 dollar AS menjadi 536 dollar AS.

Terkait transaksi perdagangan, Bayu mengatakan, pada Maret 2013 terjadi surplus 304,9 juta dollar AS. Sedangkan pada bulan Februari defisit 297,7 juta dollar AS. ”Surplus itu terjadi karena surplus perdagangan nonmigas sebesar 1,1 miliar dollar AS, sementara neraca perdagangan (transaksi perdagangan) migas defisit 805,2 juta dollar AS,” katanya.

Adapun defisit transaksi perdagangan pada triwulan I 2013 sebesar 67,5 juta dollar AS disebabkan defisit perdagangan migas sebesar 3,2 miliar dollar AS. Adapun tahun sebelumnya hanya defisit 536,7 juta dollar AS, meskipun terjadi surplus perdagangan nonmigas 3,1 miliar dollar AS.

”Impor barang konsumsi turun signifikan 16,2 persen. Ini indikasi bagus karena kian banyak produk dalam negeri yang dikonsumsi,” ujarnya. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com