Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Jumlah Saham Dalam Lot Belum Disepakati

Kompas.com - 15/05/2013, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan rencana pemangkasan nominal saham dalam satuan lot masih dalam proses pembahasan. Namun opsi itu menjadi satu-satunya rencana besar OJK untuk menaikkan jumlah investor di pasar modal.

Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan pihaknya masih mengkaji rencana nominal saham yang akan diputuskan dalam Peraturan Pemerintah (PP), karena menurutnya OJK masih melakukan kajian mengenai hal ini. "Masih dalam kajian, dan memang ada opsi menurunkan satuan lot saham menjadi 100 lembar per lot, jumlah ini menurun ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai 500 lembar per lot," katanya di Jakarta, Rabu (15/05/2013).

Ia mengatakan masih belum diputuskan dalam PP, karena menurutnya masih menjadi kajian diantara pelaku pasar modal. Opsi ini menjadi salah satu opsi yang akan dikeluarkan OJK mengingat opsi untuk membatasi jumlah lembar saham dilepas kepada publik oleh emiten tidak bisa dipaksakan  karena kebutuhan perseroan yang berbeda-beda.

"Sebelumnya, kami akan membatasi jumlah saham yang dilepas, namun hal ini tidak mungkin ditetapkan karena menurut kami malah menakutkan calon emiten karena sahamnya akan dibatasi," katanya.

Nurhaida menjelaskan dalam PP Nomor 81 Tahun 2007 ada insentif bagi emiten yang 40 persen sahamnya dimiliki publik. Insentif tersebut akan diberikan bagi emiten yang kepemilikan saham publiknya sebanyak 40 persen selama 186 hari dengan potongan insentif PPH (Pajak penghasilan) sebesar 5 persen.

"Bagi yang dapat memenuhi syarat itu akan kami potong PPH sebesar 5 persen dan jumlahnya semakin bertambah dari yang tadinya 80, 90 ke 100 perusahaan, Makanya opsi kami ya turunkan jumlah lot saham, kami usahakan PP tersebut akan selesai pada akhir tahun ini," katanya.(Arif Wicaksono/ Tribunnews)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com