Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan PDI-P Konsisten Tolak Kenaikan BBM

Kompas.com - 16/05/2013, 19:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kubu PDI Perjuangan (PDI-P) terus menempatkan posisinya di depan untuk menolak rencana pemerintah membatasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sebagai partai oposisi, PDI-P menilai masih banyak alternatif ketimbang memangkas subsidi BBM dan menggantinya dengan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Politisi PDI-P Maruarar Sirait menyampaikan, sejauh ini, pihaknya bersikukuh menolak pembatasan subsidi BBM karena pemerintah tak mencoba jalan lain sebagai solusinya. Menurutnya, jika pembatasan subsidi itu dilakukan untuk menghindari jebolnya kas negara, seharusnya pemerintah bisa menyiasati dengan cara menggenjot potensi pendapatan baru di sektor lain.

"Harusnya (anggaran jebol) bisa ditutup dari efisiensi anggaran dan pemasukan baru. Saya konsisten menolak kenaikan BBM karena dua jalan itu masih terbuka," kata Maruarar, dalam sebuah diskusi bertajuk BLSM untuk Kepentingan Rakyat atau Parpol, di Gedung DPR, Kamis (16/5/2013).

Untuk efisiensi anggaran, anggota Komisi XI DPR ini mengambil contoh dari pemangkasan biaya kunjungan luar negeri seluruh kementerian dan lembaga. Sebab, berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan, ada potensi kerugian negara triliunan rupiah dari anggaran kunjungan ke luar negeri tersebut.

Selain itu, efisiensi juga bisa dilakukan dari sisa anggaran yang tak terserap oleh kementerian dan lembaga di setiap tahunnya. Untuk 2012, ada anggaran sekitar Rp 30 trilliun yang tak terserap di seluruh kementerian dan lembaga.

"Padahal, kita bisa maksimalkan pemasukan baru dari batu bara atau pemberian cukai untuk minuman bersoda. Kalau itu ditempuh, subsidi BBM tak perlu dibatasi. Kunjungan ke luar negeri hapus saja, kecuali kalau ke daerah tapal batas yang berkaitan dengan kedaulatan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Konsisten Inovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

    Konsisten Inovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

    Whats New
    Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

    Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

    Whats New
    Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

    Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

    Whats New
    Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

    Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

    Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

    Whats New
    Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

    Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

    Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

    Whats New
    Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

    Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

    Work Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

    Spend Smart
    IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

    IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

    Whats New
    Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

    Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

    Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

    Whats New
    IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com