Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Tambah Modal IMF Tanpa Izin DPR, Ini Jawaban Menkeu

Kompas.com - 17/06/2013, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan, M Chatib Basri membantah tudingan Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) yang menuduh Kementerian Keuangan melakukan pembayaran kenaikan kuota ke-14 Dana Moneter Internasional (IMF) tanpa persetujuan DPR.

Dalam keterangan tertulisnya, Chatib menegaskan, tidak ada pembayaran sebesar Rp 38 triliun atas Reformasi Kuota ke-14 IMF yang bersumber dari APBN 2013, APBN-P 2013, dan APBN 2014, lantaran dana itu berasal dari penempatan cadangan devisa. Selain itu, ia juga membantah tudingan Fitra yang mengatakan telah terjadi pembayaran Reformasi Kuota ke-14 IMF melalui cadangan devisa yang sudah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

"Sesuai dengan ketentuan UU No 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, pembayaran atas kewajiban dan investasi kepada pihak terkait dilakukan dengan mengajukan anggaran kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan," kata Chatib, Senin (17/6/2013).

Chatib menegaskan bahwa pembayaran untuk Reformasi Kuota ke-14 IMF yang menjadi kuota Indonesia dalam struktur baru, sebesar 0,97%. Jumlah ini setara dengan peningkatan jumlah dana sebesar Rp 38 triliun yang dilakukan melalui penempatan cadangan devisa, bukan dari APBN. Dengan demikian, ini tidak akan mengurangi jumlah devisa Indonesia yang saat ini dikelola BI.

"Pembayaran melalui cadangan devisa juga akan dikonsultasikan dengan pihak legislatif sesuai mekanisme yang berlaku," ujar Chatib.

Mengenai Reformasi Kuota ke-14 IMF sendiri, Chatib menjelaskan bahwa ini adalah hasil perjuangan berat negara-negara berkembang yang selama ini menganggap struktur kuota IMF tidak adil. Perjuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia akhirnya membuahkan hasil penting dengan meningkatnya kuota negara-negara berkembang dari 44% suara menjadi 47% suara di IMF.

"Tapi kita berpandangan hasil ini belum cukup, sehingga terus memperjuangan supaya bisa memiliki mayoritas kuota suara di IMF," kata Chatib. (Adhitya Himawan/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kima Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kima Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com