Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak "Bensin", IHSG Diprediksi Lanjutkan Kenaikan

Kompas.com - 19/07/2013, 07:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan menguat. Hal ini karena sudah adanya aksi beli yang mendorong penguatan IHSG.

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, sentimen positif dari bursa regional dan global turut mengantarkan IHSG ke level positif. Harapannya, sentimen positif tersebut masih ada sehingga bisa mengerek IHSG pada hari ini.

"Adanya sentimen positif mampu membuat IHSG berada di atas target resisten kami (4.683-4.694) yang menandakan meningkatnya dorongan beli," kata Reza di Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Reza menambahkan, laju positif ini seharusnya masih bisa bertahan bila didukung oleh sentimen yang ada terutama dari global untuk dapat mengimbangi sentimen negatif dari dalam negeri.

Prediksinya, IHSG akan bergerak pada support 4.665-4.689 dan resistance 4.744-4.756. Sementara rekomendasi sahamnya antara lain BSDE, LPCK, CPIN, ADHI, BMRI, LPKR, CTRA, BBNI, TAXI, WSKT dan PGAS.

Sekadar catatan, positifnya bursa saham Eropa dan AS pasca testimoni The Fed yang masih akan tetap mempertahankan kebijakan pembelian obligasinya dan mempertimbangkan untuk mulai menguranginya pada akhir 2013 dan berakhir pada 2014 jika ekonomi AS benar-benar menunjukkan pemulihan cukup berimbas positif pada IHSG.

Reza menyebutkan, pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk kembali aktif masuk pasar meski tidak terlalu agresif. Asing yang sebelumnya mulai melakukan aksi beli, kini kembali melakukan penjualan sehingga membuat laju IHSG tidak banyak mengalami penguatan meski masih bertahan di zona hijau.

"Apalagi bursa saham China kembali melemah seiring dengan sentimen internalnya membuat laju IHSG pun sedikit terhambat kenaikannya," katanya.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.715,53 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4.671,03 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.720,44. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik.

Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com