Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar "Travel Fair", Garuda Incar Penjualan Rp 55 Miliar

Kompas.com - 28/08/2013, 16:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk menargetkan bisa meraup penjualan hingga Rp 55 miliar dalam acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) pada 13-15 September mendatang di Jakarta.

Dalam kegiatan tersebut, maskapai BUMN ini menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebagai bank mitra.

"Tahun lalu sekitar 52.000 pengunjung hadir di GATF. Tahun ini kami berharap (pengunjung yang datang) lebih ramai. Target kami sekitar 50.000 pengunjung," kata Director & Executive Vice President Marketing & Sales Garuda Indonesia Erik Meijer dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Rabu (28/7/2013).

Pelaksanaan GATF 2013 bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata nasional dengan memfasilitasi masyarakat untuk memperoleh informasi tentang destinasi wisata terbaik domestik maupun internasional.

Selain itu, pameran wisata ini juga memfasilitasi para traveler dan masyarakat untuk mendapatkan harga tiket dan paket wisata yang menarik dengan harga terjangkau.

Pameran wisata Garuda Indonesia di Jakarta ini adalah puncak dari pameran serupa yang telah diadakan di 15 kota di penjuru Tanah Air. Terkait kerjasama dengan BNI, Erik menyatakan harapannya pada GATF tahun ini lebih banyak transaksi menggunakan kartu BNI.

Ia memaparkan, tahun ini Garuda Indonesia menargetkan raup Rp 55 miliar dalam 3 hari pameran. Sementara itu pada kesempatan yang sama, pihak BNI melalui GATF 2013 ini menargetkan pertumbuhan pengguna BNI Garuda Card, kartu co-branding BNI dengan Garuda Indonesia.

"Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, BNI Garuda Card baru sekitar 4.000 customer. Makanya target pertumbuhan kali ini juga lebih banyak. Transaksi mereka rata-rata Rp 15 juta per bulan," kata General Manager Card Business Division BNI Dodit Wiweko Probojakti.

Dodit mengungkapkan untuk 3 hari dilaksanakannya GATF 2013, BNI menargetkan Rp 30 miliar dari transaksi pada pameran menggunakan kartu kredit BNI. "Di 15 kota sebelumnya total transaksinya Rp 24 miliar. Kenapa? Karena skala kotanya berbeda dengan Jakarta. Di Jakarta selama 3 hari targetnya 60 persen pakai kartu kredit BNI," kata Dodit.

Terkait kartu co-branding, BNI menargetkan hingga akhir tahun ini kepemilikan kartu mencapai 10.000. "Akan ada akselerasi besar-besaran di 4 bulan terakir ini," tandas Dodit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com