Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebuntuan Anggaran AS Berlanjut, Wall Street Melorot

Kompas.com - 08/10/2013, 07:36 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada Senin (7/10/2013) waktu setempat, (Selasa pagi WIB), karena penutupan sebagian kegiatan atau "shutdown" pemerintah AS memasuki minggu kedua tanpa ada tanda-tanda resolusi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 136,34 poin (0,90 persen) menjadi berakhir pada 14.936,24. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 14,38 poin (0,85 persen) menjadi 1.676,12, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menyerah 37,37 poin (0,98 persen) menjadi 3.770,38

Kelumpuhan di Washington terus membebani pasar. Para analis telah menyatakan kekhawatiran mereka, khususnya perseteruan tentang anggaran yang akan menghalangi upaya untuk menaikkan plafon utang, sehingga dapat mengakibatkan gagal bayar (default) AS yang merusak ekonomi.

Namun, menurut kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, Peter Cardillo, pasar masih menganggap gagal bayar AS tak mungkin,.

"Kalau pasar benar-benar takut gagal bayar .... kita tidak akan turun setengah persen atau tiga perempat persen," kata Cardillo. "Kami akan jatuh lebih banyak lagi."

Saham perbankan berada di antara yang paling terpukul. Komponen Dow, JPMorgan Chase turun 1,6 persen, Citigroup turun 2,0 persen dan Wells Fargo merosot 1,7 persen.

Anggota Dow, Boeing turun 0,4 persen setelah Japan Airlines mengumumkan pesanan pesawat senilai 9,5 miliar dolar AS kepada pesaingnya, Airbus. Keputusan yang menantang dominasi Boeing di pasar Jepang.

IBM terpukul 1,1 persen setelah Barclays menurunkan peringkat sahamnya menjadi "equal weight" karena kurangnya katalis jangka pendek untuk saham tersebut.

Perusahaan teknologi lainnya juga menderita, termasuk Microsoft (turun 1,7 persen), Amazon (turun 2,8 persen) , Priceline (turun 1,9 persen) dan eBay (turun 1,8 persen).

Pengecualian adalah Apple, yang naik 1,0 persen setelah Jefferies menaikkan peringkat sahamnya menjadi buy menyusul pertemuan dengan para pemasok Asia yang antusias tentang produk-produk Apple mendatang.

Cooper Tire & Rubber anjlok 12,8 persen karena meningkatnya keraguan atas prospek pengambilalihan perusahaan senilai 2,5 miliar dollar AS oleh Apollo Tyres India. Apollo telah meminta penurunan harga transaksi, tetapi Cooper mempertahankan tidak menurunkan harganya.

Kontraktor pertahanan Lockheed Martin naik 0,9 persen setelah perusahaan mengurangi jumlah pekerjanya yang dirumahkan tanpa bayaran menjadi 2.400 dari 3.000 menyusul keputusan Pentagon untuk menarik sebagian besar karyawannya yang cuti.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi negara AS bertenor 10-tahun turun menjadi 2,63 persen dari 2,65 persen pada Jumat, sementara imbal hasil pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,70 persen dari 3,73 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com