Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MNC Minta Suspensi Sahamnya Dicabut

Kompas.com - 11/10/2013, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah melakukan suspensi tiga emiten Grup MNC terkait anjloknya harga saham pada perdagangan kemarin, Jumat (11/10/2013).

Ketiga saham yang dimaksud adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Grup MNC pun langsung merespons putusan BEI itu dan langsung meminta suspensi ketiga saham tersebut dibuka. "Kami sudah kirim surat ke bursa minta dibuka lagi karena kan secara hukum tidak ada kaitan antara PT Berkah Karya Bersama dengan MNC," ujar David Audi, Direktur BMTR, kepada wartawan di kantornya, Jumat (11/10/2013).

David menjelaskan, saat ini sudah ada timnya yang akan datang menghadap ke BEI untuk memberi penjelasan ke pihak otoritas dan meminta suspensi saham dicabut. Dia juga mengatakan, terkait suspensi saham Grup MNC, pihaknya tidak mengalami kerugian apa pun. "Yang rugi broker saham tidak dapat komisi. Di MNC, tidak ada rugi," jelas David.

Sebagai informasi, pada Kamis (10/10/2013), saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat penurunan 10,34 persen menjadi Rp 2.600. Artinya, saham MNCN turun sebesar Rp 300 per saham.

Emiten Grup MNC lainnya yang berada di posisi kedua top losers adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 9,43 persen menjadi Rp 1.970. Artinya, saham BMTR turun sebesar Rp 205 per saham.

Kemudian, emiten Grup MNC ketiga yang berada di posisi ketiga top losers adalah PT MNC Investama Tbk (BHIT), yang turun 4,11 persen menjadi Rp 350.  (Oginawa R Prayogo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com