Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Kebijakan Pemerintah Tahap II Harus Dukung Manufaktur

Kompas.com - 18/11/2013, 16:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha menilai paket kebijakan pemerintah tahap kedua yang akan diluncurkan dalam waltu dekat harus dapat mendukung sektor manufaktur.

Citi Country Officer Indonesia Tigor M. Siahaan mengatakan defisit neraca transaksi berjalan terjadi karena lemahnya ekspor. Paket kebijakan untuk jangka menengah dan panjang dipandangnya harus mendukung sektor manufaktur untuk meningkatkan ekspor.

"Kalau dari pelaku usaha sebenarnya kalau kita lihat dari current account deficit kita memang karena ekspor kita mengalami pelemahan dari harga-harga komoditas yang turun. Akan tetapi secara medium to long term perlu kebijakan-kebijakan yang lebih mendukung lagi untuk manufacturing sector, dari efisiensi dan infrastruktur," kata Tigor, Senin (18/11/2013).

Kebijakan yang mendukung sektor manufaktur, ujar dia, dapat menjadikan Indonesia tidak hanya berperan sebagai eksportir komoditas, namun juga sebagai eksportir barang-barang value added di komoditas tersebut.

"Jadi saya rasa bagaimana dari medium to long term. Kalau short term itu memang monitory policy BI sudah bekerja dengan keras. Bagaimana dari fiscal policynya dari medium to long term membuat kita jauh lebih kompetitif, jauh lebih efisien, jauh lebih produktif untuk menekan current account deficit," terang Tigor.

Dia memberi contoh, infrastruktur sebagai salah satu sektor yang harus didukung. Ini karena pembangunan pabrik-pabrik bisa saja di luar Jakarta dapat lebih dikembangkan. Ia pun menyebut macetnya pelabuhan Tanjung Priok dan tidak efisiensiennya di sana.

Alangkah baiknya menurut Tigor bila infrastruktur seperti itu dapat dikembangkan di tempat-tempat lain dengan menarik insentif dari pabrik dan investor lain guna mengembangkan produktivitas di luar wilayah Jakarta.

"Jadi kita sangat mengharapkan pemerataan. Karena biar bagaimanapun pemerataan ekonomi itu trickling down effectya akan positif untuk suatu negara," pungkas Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com