Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anomali Awal Tahun Indeks S&P 500

Kompas.com - 07/01/2014, 05:34 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP

NEW YORK, KOMPAS.com — Indeks Standard & Poor's 500 (mengawali tiga hari perdagangan pada 2014 dengan pelemahan. Penurunan yang terjadi disebut sebagai yang terburuk selama satu dekade terakhir. Situasi ini berkebalikan 180 derajat dengan kinerja sepanjang 2013.

Meski penurunan yang terjadi tidak drastis, tetapi tren-nya konsisten turun. Tiga hari perdagangan awal tahun Standard & Poor's 500 (S&P 500) mencatatkan penurunan 1,2 persen dari penutupan akhir 2013 yang merupakan rekor bursa ini.

Kinerja S&P 500 dalam tiga hari perdagangan 2014 ini sangat kontras dengan reli sepanjang 2013 yang mencatatkan lonjakan hampir 30 persen untuk indeks bursa ini. Capaian 2013 dari S&P 500 merupakan rekor terbaik tahunan sejak 1997.

Rekor yang dibukukan S&P 500 sepanjang 2013 menjadi salah satu pertanda penguatan pasar Amerika. "Pasar pada dasarnya mencari konfirmasi tambahan tentang kekuatan ekonomi dan menandai waktu untuk bernapas sekaligus berjalan cukup kuat pada akhir tahun," kata Jim Russell, Direktur Investasi Regional di US Bank.

Perdangan Senin (6/1/2014) diakhiri sebagai tiga hari perdagangan berturut-turut pada awal 2014 yang berakhir dengan pelemahan. S&P 500 turun 4,6 poin atau 0,3 persen ke level 1.826,77, Dow Jones anjlok 44,89 pon atau 0,3 persen ke 16.425,1, dan indeks komposit Nasdaq jatuh 18,23 poin atau 0,4 persen ke 4.113,68.

Bagi para investor saham, pasar yang melemah pada awal tahun bukanlah pertanda baik. Sebelumnya, S&P 500 kali terakhir mencatatkan tiga hari pembukaan perdagangan yang buruk pada 2005, tahun yang kemudian hanya mencatatkan kenaikan 3 persen bagi indeks ini.

Meski demikian, para pengamat berpendapat, sekarang masih terlalu dini untuk menyebutkan terjadinya perubahan tren pasar. Pada perdagangan hari pertama 2014, penurunan indeks disebut semata euforia aksi ambil untung sebagai konsekuensi dari positifnya data kinerja perekonomian Amerika dalam hari-hari terakhir 2013. 

S&P 500 adalah indeks yang mencatat pergerakan saham 500 perusahaan dengan kapitalisasi saham terbesar di bursa utama Amerika. Indeks ini digarap oleh Standard & Poor's, divisi dari McGraw-Hill. S&P 500 merupakan rujukan indeks setelah Dow Jones. Masuk daftar indeks ini merupakan gengsi dan pengakuan tersendiri untuk kinerja suatu saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Whats New
Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Whats New
BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Whats New
Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com