Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penguatan Rupiah Mengancam Neraca Perdagangan?

Kompas.com - 19/02/2014, 08:59 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah cenderung menguat dalam dua pekan terakhir. Di tengah penguatan ini, muncul pendapat bahwa hal itu dapat berimbas pada nilai surplus neraca perdagangan kita.

"Yang berbahaya adalah jika penguatan ekspor komoditas tidak berlanjut sementara di sisi lain ekspor barang jadi semakin tidak kompetitif dan impor kembali naik tajam," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, Rabu (18/2/2014) di Jakarta.

Surplus neraca perdagangan di triwulan keempat, kata Rangga, terutama dipicu oleh kenaikan ekspor CPO, nikel, gas alam cair, bauksit dan batu bara sementara impor turun relatif lebih sedikit.

Sentimen positif yang muncul juga memicu aliran investasi sehingga rupiah menguat hingga 3 persen dari awal tahun ini.   

Sentimen atas rupiah kemarin muncul dari Bank Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, seperti dikutip Reuters, mengatakan surplus neraca perdagangan Januari ini akan menipis akibat aturan pelarangan ekspor minerba. Namun di pasar, indeks Dollar Index masih di tren pelemahannya dan aksi Bank of Japan mendorong pelemahan yen. Penguatan mata uang Asia terhadap dollar AS terhenti sampai kemarin sore.

Walaupun dollar index masih berada dalam tren pelemahan, keputusan Bank of Japan kemarin pagi mempertahankan kebijakan pembelian aset yang mendorong pelemahan yen sebesar 0,54 persen diperkirakan menularkan sentimen pelemahan ke Asia.

Melemahnya yen akan membuat barang Jepang lebih kompetitif sehingga mengancam nilai ekspor negara lain di Asia. Rupiah juga balik melemah baik kurs NDF satu bulan maupun kurs JISDOR.

Sampai dini hari tadi dollar index kembali melemah tajam ke kisaran 80 sehingga tren penguatan rupiah bisa kembali walaupun tidak setajam sebelumnya. 

Riset Trust Securities melihat spekulasi meningkatnya inflasi akibat bencana alam turut berimbas negatif pada laju rupiah. Laju rupiah berhasil melewati resisten di level Rp 12.800 per dollar AS. Rupiah diproyeksikan ada di level Rp 11.738-11.695 per dollar AS (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Whats New
BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Whats New
Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Spend Smart
Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com