Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lampung Timur Mulai Tertarik Ternak Ayam Organik

Kompas.com - 23/02/2014, 12:08 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Warga Lampung Timur mulai membidik usaha peternakan ayam organik untuk menyaingi peredaran ayam boiler dipasaran.

Sardi salah satu peternak Ayam Organik di Sekampung Udik, Lampung Timur kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2014) mengaku sudah hampir 1 tahun menggeluti usaha ternak ayam organik. Sejumlah rumah makan Masakan Padang yang ada di Lampung Timur mulai membidik ayam organik sebagai pengganti ayam boiler yang biasa disajikan ke konsumen.

Kegiatan sama juga dilakukan Yusuf (45), sebelumnya ia tidak memiliki pekerjaan. Namun melihat tetangganya Sardi menggeluti usaha itu dan ramai peminatnya akhirnya ia juga menggeluti usaha barunya.

"Ternak ayam organik tidak membutuhkan lahan yang luas, daripada saya menganggur lebih baik saya coba usaha ini," kata dia.

Selama 5 bulan terakhir, ia memanfaatkan lahan sepetak di samping rumahnya. "Harga ayam organik berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 28.000 per ekor dengan bobot antara 1kg sampai 1,5 kg," kata dia.

Menurutnya, pakan ayam organik sedikit konsentrat dan memperbanyak campuran onggok dan sayuran, sehingga ayam tersebut kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan ayam boiler.

"Ayam organik baru bisa dipanen sekitar usia 3 sampai 4 bulan, berbeda dengan ayam boiler yang baru sebulan saja sudah bisa dipanen," ujar Sardi.

Ayam organik tersebut berwarna putih menyerupai ayam bolier, namun saat digoreng rasanya tidak kalah gurih dan padat isi seperti ayam kampung. Meskipun ternak ayam tersebut mulai dibidik konsumen karena rasanya yang lezat, namun Sardi mengaku sempat putus asa dalam mengembangkan bisnis yang baru ia geluti, mengingat keterbatasan modal yang ia miliki.

"Saya tidak punya agunan untuk bisa melakukan pinjaman ke bank, bulan depan, kalau tidak ada bantuan modal pihak ke tiga, saya akan berhenti mengembangkan usaha ini" katanya.

Ia berharap, pemerintah beritikad baik melakukan pengembangan bisnis tersebut dengan menjadikan Lampung sebagai sentra ternak ayam organik.

Secara terpisah, Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung Arsyad menjelaskan, budidaya ternak ayam organik mulai berkembang sejak setahun lalu. Sentra pengembangan ayam tersebut ada di Kota Metro, Lampung. Perkembangan budidaya tersebut diharapkan mampu melesat menyaingi peternakan ayam boiler seiring berkembangnya kesadaran masyarakar akan hidup sehat.

"Kebutuhan ayam di Provinsi Lampung sekitar 2000 sampai 2.500 per hari, kami berharap kehadiran peternak ayam organik mampu memenuhi paling tidak 40 persen dari total kebutuhan konsumsi ayam di provinsi ini," ujarnya.(K84-13)a

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Spend Smart
Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com