Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO, Wika Beton Bidik Pangsa Pasar 47 Persen

Kompas.com - 04/03/2014, 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pasar beton pracetak juga masih terbuka lebar. Tahun lalu saja pangsa pasar di bisnis ini senilai Rp 10 triliun, dan angkanya diproyeksikan meningkat sekitar 16 persen menjadi Rp 11,6 triliun.

Fery Hendriyanto, Direktur Wika Beton mengatakan, dari market share senilai Rp 10 triliun tersebut, Wika Beton telah menguasai pangsa pasar sekitar 43 persen. "Tahun ini, kami targetkan pangsa pasarnya naik 45 persen-47 persen," ujarnya Selasa (4/3/2014).

Untuk itu, Wika Beton bakal mendirikan dua pabrik baru di Cilegon dan Lampung. Nilai investasi dua pembangunan pabrik tersebut diperkirakan sekitar Rp 628 miliar. Pabrik yang di Cirebon mulai beroperasi pada Juli 2014 dan yang di Lampung akan beroperasi Agustus 2014.

Dengan dua pabrik baru ini, manajemen menargetkan kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun. Selama ini, kapasitas produksi Wika Beton sebesar 2 juta ton.

Pada kesempatan yang sama, Entus Asnawi, Direktur Keuangan & SDM Wika Beton mengatakan, pihaknya telah menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 366 miliar beberapa waktu lalu, di mana perolehan dana dari penerbitan MTN tersebut dijadikan salah satu sumber pendanaan pembangunan pabrik.

Sisa kebutuhan dana lainnya untuk menutup kebutuhan pendanaan pabrik tersebut bakal diambil dari perolehan dana hasil IPO. Sayang, untuk yang satu ini, manajemen masih enggan mengungkapkan range harga saham perdana Wika Beton.

"Untuk harga saham nanti dulu ya, tapi yang jelas lewat IPO kami mengincar dana segar Rp1,2-Rp1,3 triliun," pungkas Entus. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Whats New
Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Work Smart
OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Whats New
Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Whats New
BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com