Bank of America Merill Lynch melaporkan kawasan tersebut kemungkinan besar akan memimpin sebagai incaran bagi investor asing di tahun-tahun mendatang karena faktor bertambahnya jumlah penduduk di Asia Tenggara.
"Meningkatnya FDI ke ASEAN kemungkinan akan tetap menjadi tren struktural yang menguntungkan selama beberapa tahun ke depan. Ini mengingat demografi yang menguntungkan, upah yang kompetitif dan persaingan geopolitik antara negara adidaya," kata Merill Lynch seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (5/3/2014).
Berdasarkan data yang dihimpun Merill Lynch, terlihat FDI yang masuk ke Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia tumbuh 7 persen menjadi 128,4 miliar dollar AS pada tahun 2013 lalu. Sementara FDI yang masuk ke Negeri Tirai Bambu mencapai 117,6 miliar dollar AS.
Lebih lanjut Merill Lynch mencatat jumlah FDI yang masuk ke China mencapai puncaknya pada 2011 silam dengan capaian 124 miliar dollar AS. Akan tetapi, sejak saat itu angka tersebut perlahan turun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.