Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target SBR001 Tak Tercapai, Pemerintah Siapkan Instrumen Investasi Lain

Kompas.com - 26/05/2014, 11:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan hari ini mengumumkan hasil penjualan dan penjatahan Saving Bonds Ritel (SBR) seri SBR001 sebesar Rp 2,391 triliun. Capaian ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah sebesar Rp 2,5 triliun.

"Kami cukup happy karena (sisa target) cuma sedikit, sekitar Rp 109 miliar. Kami belum mengevaluasi, tapi mungkin likuiditas perbankan dan faktor SBR ini tidak bisa diperdagangkan mempengaruhi," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Robert Pakpahan di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (26/5/2014).

Untuk mencapai target penjualan surat berharga sebesar Rp 2,5 triliun tersebut, ujar Robert, pemerintah telah menyiapkan serangkaian instrumen investasi lainnya.

"ORI0011 kan belum diterbitkan tahun ini. Rencananya akan diterbitkan pada September atau Oktober 2014 rencananya. Selain itu juga akan menerbitkan surat berharga negara melalui lelang domestik rutin, yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)," ujar Robert.

Selain itu, lanjut Robert, pemerintah juga akan menerbitkan obligasi dalam valas. Pada semester II tahun ini akan diterbitkan Euro Bonds untuk menyasar investor institusi di kawasan Eropa. Pemerintah akan menerbitkan pula Global Sukuk dalam dollar AS dan berencana akan menerbitkan Samurai Bonds.

Menurut Robert, jumlah pemesan SBR001 terbesar pada kisaran Rp 5 juta sampai dengan Rp 100 juta atau 60,5 persen. Adapun rata-rata volume pembelian SBR001 per pemesan adalah Rp 240 juta. "Ini hal sukses, target bisa dicapai. Hasil penjualan SBR001 untuk membiayai APBN 2014," kata Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com