Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tanah Negara Diserobot, BPN Tak Mau Disalahkan

Kompas.com - 05/06/2014, 18:50 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pertanahan Nasional (BPN) geram dengan tuduhan beberapa pihak yang selalu menyalahkan BPN apabila terjadi penyerobotan tanah-tanah negara. Padahal, BPN mengaku sudah berusaha mempertahankan tanah-tanah negara yang merupakan aset negara tersebut.

"Tanah negara sebagai aset negara banyak diserobot, kami (BPN) mau pertahankan, tapi malah kami dituduh terima uang milyaran," ujar Direktur Pertanahan BPN, Noor Marzuki, saat menjadi pembicara dalam seminar nasional peran negara dalam mempertahankan dan mengembangan perkebunan negara di Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Marzuki menjelaskan, BPN selalu berkomitmen menjaga tanah-tanah negara yang ada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Namun, Marzuki merasa bingung mengapa BPN selalu dikambing hitamkan atas permasalahan yang terjadi.

Untuk mencegah penyerobotan tanah negara terulang kembali, BPN mengusulkan kepada PTPN agar membuat surat pernyataan untuk masyarakat yang menempati tanah negara. Hal tersebut diharapkan membuat tanah-tanah negara tidak beralih tangan kepemilikannya.

"Masalah dilapangan, lahan diakuvasi atau diserebot penduduk. Kami minta kepada PTPN untuk membuat kesepakatan hitam di atas putih. Akuvasi artinya menguasai tanah milik orang lain. Suratnya yang sederhana, isinya untuk menyatakan kami numpang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com