Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Kucurkan Kredit ke Ciputra Residence Rp 350 Miliar

Kompas.com - 01/07/2014, 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk mengucurkan kredit modal kerja (KMK) kepada PT Ciputra Residence sebesar Rp 350 miliar. Fasilitas kredit tersebut bersifat revolving dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Dana digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis Ciputra Residence.

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Executive Vice President Corporate Banking II Bank Mandiri Didiek Hartantyo dan Direktur Utama CTRR Budiarsa Sastrawinata serta disaksikan oleh Direktur Corporate Banking Fransisca Nelwan Mok, di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Fransisca Nelwan Mok menuturkan, Bank Mandiri ingin mendorong peningkatan pasokan rumah bagi masyarakat. Pasalnya, total kebutuhan rumah hingga 2030, diperkirakan mencapai 29,6 juta unit. Jika diasumsikan, supply perumahan rata-rata sebanyak 400.000 unit per tahun, maka diperkirakan pada 2030 terdapat pasokan rumah baru sebanyak 8 juta unit.

“Kerjasama ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi potensi backlog perumahan yang cukup besar itu,“ kata Fransisca dalam keterangan resminya.

Saat ini, Ciputra Residence tengah menggarap sejumlah proyek properti di Jakarta, Tangerang, Palembang, Jambi, Cilegon dan Pekanbaru.

Bank Mandiri sebelumnya juga pernah memberikan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 36 miliar untuk mendukung Ciputra Residence dalam merealisasikan pembangunan proyek Theme Park & Food Centre di CitraRaya Tangerang, infrastruktur proyek perumahan di Citra Garden Jakarta dan Waterpark di Grand City Palembang.

Hingga akhir Maret 2014, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor industri properti telah mencapai Rp 10,33 Triliun, naik 23 persen dari Maret 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com