Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Kembali Turun

Kompas.com - 26/08/2014, 07:46 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Senin (25/8/2014) waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah S&P 500 mencapai angka bulat 2.000 poin untuk pertama kalinya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 1,3 dollar AS, atau 0,1 persen, menjadi menetap di 1.278,9 dollar AS per ounce.

Setelah naik pada Jumat (22/8/2014), harga emas kembali ke jalan menurun pada Senin di bawah tekanan dari pasar ekuitas AS yang positif dan dolar AS yang kuat, menunjukkan selera risiko (risk appetite) di pasar meningkat sekalipun ketika ketegangan geopolitik bertahan dan data pasar perumahan AS keluar lebih rendah dari yang diperkirakan.

Indeks S&P 500 melonjak di atas tingkat tonggak bersejarah 2.000 poin pada Senin setelh membukukan kenaikan terbesar mingguan dalam empat bulan, sementara dolar naik ke tertinggi baru 11-bulan terhadap euro karena sinyak stimulus lebih besar dari Bank Sentral Eropa (ECB).

Di sisi ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS turun 2,4 persen pada Juli ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 412.000, kata Departemen Perdagangan Senin pagi. Penurunan Juli mengikuti penurunan tajam pada Juni.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September kehilangan 2,8 sen, atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 19,358 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 0,1 dollar AS, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.418,4 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com