"Ini yang saya dengar, katanya bisa dapat untung 2 dollar AS per barrel, sementara kita impor (BBM) 450.000 barel sampai 550.000 (per hari), jadi kalau mau tahu keuntungannya kalikan saja (2 x 550.000 = 1.100.000 dollar AS per hari atau sekitar Rp 12,87 miliar)," ujar Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Dia menambahkan, keuntungan 2 dollar AS per barrel tersebut terjadi pada masa pemerintahan Soeharto. Sementara untuk saat ini, keuntungan mengimpor minyak relatif menurun tinggal sekitar 25-30 sen dollar AS per hari.
Meskipun menurun, kata Ichsanuddin, keuntungan impor minyak masih sangat besar karena kebutuhan BBM impor semakin besar. Hal itulah yang menurut dia menjadi salah satu faktor bagaimana bisnis migas menjadi bisnis yang menggiurkan para mafia.
Selain itu, faktor yang membuat mafia migas mampu bertahan sejak masa Soeharto adalah karena para mafia tersebut meletakkan orang-orangnya dalam posisi strategis pemerintahan. Akibatnya kata dia, muncullah kebijakan atau peraturan-peraturan yang membuat praktek mafia dalam sektor migas terus bertahan.
"Perannya gimana? Tentu melalui orang-orang yang dia taro, untuk mengatur kepentingan dia. Orang-orangnya ada dimana? Ya disejumlah institusi. Bagaimana dia menempatkan orang-orangnya, menjalankan strategi sesuai dengan yang dia sepakati, lalu terbentuklah margin dan nanti marginnya dibagi-bagi. Maka dia bisa bertahan," kata Ichsanuddin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.