Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup Melemah, IHSG Parkir di Level 5.188,11

Kompas.com - 23/09/2014, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan sepanjang hari ini, Selasa (23/9/2014) bergerak di zona pelemahan, mengikuti sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik. Data manufaktur China yang membaik tak cukup memuaskan para investor.

Pelemahan lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan Wall Street yang pada dini hari tadi ditutup memerah. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup melemah 31,68 poin atau 0,6 persen di posisi 5.188,11.

Volume perdagangan mencapai 6,09 miliar lot saham senilai Rp 4,43 triliun. Sebanyak 86 saham ditutup menguat, 229 saham melemah dan 78 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar bagi pemegang saham adalah BBRI (Rp 10.650), SSMS (Rp 1.390), AALI (Rp 23.150), INCO (Rp 3.870), dan APLN (Rp 334). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar adalah PNLF (Rp 292), ADRO (Rp 1.270), PWON (Rp 427), SMRA (Rp 1.310), dan PTBA (Rp 13.375).

Satu-satunya indeks sektoral yang menguat adalah infrastruktur, yakni 0,33 persen. Selebihnya, indeks sektoral bergerak melemah, yaitu agribisnis (-1,11 persen), pertambangan (-0,48 persen), industri dasar (-1,38 persen), aneka industri (-1,14 persen), konsumer (-1,37 persen), properti (-0,59 persen), keuangan (-0,38 persen), perdagangan (-0,46 persen) dan manufaktur(-1,31 persen).

Sebagian besar pasar finansial di Asia Pasifik memerah pada sore hari ini. Investor menilai indeks manufaktur China per September tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu membuat perekonomian China terus menjadi perhatian.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,49 persen atau 118,42 poin di level 23.837,07. Demikian juga dengan bursa Seoul yang melemah 0,51 persen atau 10,36 poin menjadi 2.028,91.

Namun demikian, bursa Shanghai menguat 0,87 menjadi 2.309,72 dan bursa Sydney ikut menguat 0,98 persen atau 52,7 poin di posisi 5,415.7. Sementara itu, bursa Tokyo tutup karena hari libur nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com