Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Bikin Harga Minyak Melorot ke Level Terendah 2 Tahun

Kompas.com - 03/10/2014, 07:37 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia Jumat (3/10/2014) pagi WIB, anjlok ke titik terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir, karena aksi pemangkasan harga oleh Arab Saudi, meski pulih kembali di akhir perdagangan.

Para analis mengatakan, negara pengekspor minyak utama dunia itu telah mengumumkan harga yang lebih rendah untuk keempat bulan berturut-turut guna mempertahankan pangsa pasarnya setelah kalah melawan peningkatan produksi oleh rival-rivalnya di OPEC.

Harga minyak mentah di perdagangan New York, light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November sempat melorot ke 88,18 dollar AS --  posisi terendah yang terakhir terlihat pada 23 April 2013 -- sebelum kembali menjadi berakhir naik 28 sen di 91,01 dollar AS.

Sementara di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November jatuh menjadi 91,55 dolar AS per barel, posisi yang terakhir disentuh pada Juni 2012, tetapi kemudian berbalik naik (rebound) menjadi menetap pada 93,42 dollar AS per barel, atau turun 0,74 dollar AS dari penutupan Rabu.

Andy Lipow dari Lipow Oil Associates, menunjuk kepada data yang menunjukkan bahwa OPEC secara keseluruhan telah meningkatkan produksi minyak mentah mereka pada bulan lalu.

"Pada saat yang sama, Arab Saudi berusaha untuk menarik lebih banyak pembeli dengan harga lebih rendah sebagai upaya untuk mempertahankan pangsa pasarnya di tengah meningkatnya pasokan dari Libya, Rusia, serta Kurdistan," kata dia.

Saudi, sementara itu, juga dilaporkan mengurangi kembali produksinya dengan tujuan secara perlahan memperketat pasokan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com