Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara IMF dan Amerika, Harga Minyak Rontok

Kompas.com - 09/10/2014, 06:49 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak dunia jatuh pada perdagangan Rabu (8/10/2014). Penurunan ini terjadi menyusul berkurangnya permintaan dari Amerika -konsumen terbesar minyak dunia- di tengah kekhawatiran penurunan permintaan global, seiring penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Harga minyak mentah Brent North Sea di London, Inggris, untuk pengiriman November 2014, turun 65 sen menjadi 91,46 dollar S per barrel. Sementara patokan harga minyak untuk pasar Amerika, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman November juga, turun 1,12 dollar AS per barrel menjadi 87,73 dollar AS per barrel.

Kementerian Energi Amerika Serikat, Rabu, mengatakan cadangan minyak mentah AS naik 5 juta barrel dalam pekan yang berakhir pada 3 Oktober 2014. Permintaan minyak berkurang dari target, diduga karena ekspektasi pasar pun tak sampai angka 1,9 juta barrel, berdasarkan survei oleh Dow Jones Newswires.

"Data persediaan minyak... menunjukkan stok lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menempatkan tekanan lebih lanjut pada WTI dan Brent," ujar analis CMC Markets Jasper Lawler.

Pada penutupan perdagangan untuk kawasan Asia yang berlangsung lebih awal daripada pasar Eropa dan Amerika, harga minyak juga sudah menempati harga terendah dalam beberapa tahun terakhir, menyusul pemangkasan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF), langsung membengkokkan ekspektasi permintaan minyak global.

Harga minak mentah ligth sweet di pasar New York, menyentuh level 87,39 dollar AS per barrel, bandrol terendah sejak 18 April 2013. Harga minyak Brent yang turun ke level 90,76 dollar AS per barrel juga merupakan harga terendah sejak 26 Juni 2012.

"Penurunan ini disebabkan oleh IMF yang memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global, karena proyeksi pertumbuhan ekonomi di banyak negara zona euro dan Jepang akan melemah, menandakan bakal berkurangnya permintaan minyak," kata analis Rebecca Hermolle dari Inenco, konsultan energi yang berbasis di Inggris.

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, Selasa (7/10/2014). Penurunan ini memberikan sinyal telah terjadinya stagnasi di negara maju. IMF memangkas angka pertumbuhan ekonomi menjadi 3,3 persen, dari perkiraan sebelumnya pada Juli 2014 di level 3,4 persen.

Lembaga ini menurunkan pula proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2014 menjadi 3,8 persen, dari perkiraan sebelumnya di level 4,0 persen. Untuk 18 negara di zona euro, IMF memperkirakan ekonomi hanya akan tumbuh 0,8 persen pada 2014 dan 1,3 persen pada 2015.

Sejak Selasa, langkah IMF tersebut sudah langsung menghantam pasar minyak. Para pedagang menimbang data lanjutan yang mengecewakan dari zona euro.

Bersamaan, Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di zona ini, mencatatkan penurunan tajam sebesar 4 persen output industri pada Agustus 2014, berdasarkan data resmi yang dilansir pada Selasa. Pesanan untuk pabrik di Jerman telah anjlok sebesar 5,7 persen pada Agustus 2014, berdasarkan data dari kantor statistik Destatis yang dilansir pada Senin (6/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Spend Smart
Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com