Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tawarkan Utang Berbunga Murah

Kompas.com - 02/12/2014, 10:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Banyaknya rencana proyek infrastruktur yang digagas Presiden Joko Widodo menjadi magnet bagi negara-negara asing yang memiliki kapasitas finansial lebih kuat untuk menawarkan pembiayaan, antara lain, Jepang.

“Mereka (Jepang) punya skim-skim pembiayaan infrastruktur yang mereka bisa berikan dengan bunga yang cukup murah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, kepada wartawan, usai  menerima kunjungan dari dua duta besar negara tetangga yakni, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki, serta Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young, Senin (1/12/2014).

Sofyan mengatakan, pemerintah bisa memanfaatkan pinjaman Yen yang ditawarkan Jepang. Sebab, bunganya jauh di bawah harga pasar.

“Oleh karena itu, kita perlu memikirkan lebih untuk memanfaatkan ODA (Official Development Assistance). Terutama yang kita inginkan adalah pinjaman yang tidak mengikat. Sehingga, kita bisa membeli teknologi terbaik dengan harga yang termurah,” jelas dia lagi.

Sofyan mengatakan, dalam pertemuannya dengan Tanizaki, pihak Jepang memberikan tawaran pembiayaan terhadap sejumlah proyek seperti pembangkit listrik (power plan), rel ganda (double track), serta MRT. “Tapi apakah kita mau gunakan mereka atau tidak kan itu urusan lain nanti. Kita mencari sumber paling baik, paling murah,” imbuh dia.

Sekadar informasi, terhadap negara-negara berkembang, selama ini Jepang telah memberikan berbagai bentuk bantuan. Di antara bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebagai pelaku utama disebut, "Bantuan Pembangunan Pemerintah” atau ODA.

ODA bisa berupa pinjaman Yen, bantuan dana hibah, serta kerjasama teknik. Pinjaman Yen adalah, pinjaman dana dengan persyaratan ringan, yaitu berjangka panjang dan berbunga rendah, yang dibutuhkan negara berkembang, dalam rangka menata fondasi sosial ekonominya, yang akan menjadi dasar dari pembangunan. Pinjaman Yen ini dilaksanakan melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Sementara itu, dengan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young, Sofyan mengatakan hanya pertemuan untuk memperkuat hubungan antar negara, meningkatkan investasi serta melanjutkan pembahasan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang sedang terhenti.

baca juga: Masyarakat Indonesia Tanggung Utang Pemerintah Rp 12 Juta Per Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com