Di pasar off-shore, nilai kontrak rupiah non deliverable forwards untuk pengantaran satu bulan ke depan terapresiasi 0,6 persen menjadi 12.806 per dollar AS.
Menurut Jonathan Cavenagh, currency strategist Westpac Banking Corp, rupiah semakin tak bertenaga seiring spekulasi perusahaan di Indonesia ramai-ramai membeli dollar AS sebelum akhir tahun.
Selain itu, terjadi penarikan dana besar-besaran oleh investor asing. Data Kementerian Keuangan menunjukkan, sepanjang bulan ini hingga 11 Desember 2014, nilai penarikan dana oleh investor asing mencapai Rp 10,09 triliun atau 801 juta dollar AS dari pasar obligasi.
Pemicu penarikan dana tak lain disebabkan oleh spekulasi adanya prospek kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Kondisi itu akan membuat permintaan aset-aset emerging market akan tergerus. Tak terkecuali Indonesia.
"Perusahaan yang membutuhkan dollar jelang akhir tahun ramai-ramai membeli dollar. Arus dana asing yang keluar dari pasar obligasi juga tidak membantu rupiah," jelasnya. (Barratut Taqiyyah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.