JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Rusia membangun rel kereta api untuk mengangkut batu bara di Kalimantan Timur mendapat respon positif dari pemerintah. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil berharap Rusia tidak hanya membenamkan modalnya di proyek rel kereta api.
"Saya mengatakan, intinya pemerintah akan komitmen untuk mengundang investasi apa saja, tapi tentu kita tidak menginginkan semua batu bara itu untuk diekspor. Jadi harus juga kita pikirkan, kalau bisa Rusia membangun industri sekalian," kata Sofyan, di Jakarta, Senin (22/12/2014).
Dengan dibangunnya kawasan industri, Sofyan optimistis akan tercipta nilai tambah dari batu bara yang ada, begitu pula dengan sumber daya alam lainnya. Sayangnya, dia menambahkan, rencana Rusia untuk membangun rel kereta api di Kalimantan masih terkendala persoalan teknis antara perusahaan Russian Railways dengan pelaksana di lapangan.
Sofyan lebih lanjut berharap peningkatan kerjasama ekonomi dengan Rusia tidak hanya pada sisi investasi, melainkan juga perdagangan. Saat ini neraca perdagangan masih defisit tipis dari Rusia.
"Oleh karena itu, bagaimana kita push, kita dorong pengusaha-pengusaha Indonesia supaya lebih melakukan ekspor ke Rusia. Ini adalah kesempatan terbaik kita meningkatkan perdagangan dengan Rusia," tutur Sofyan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.