Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, kehilangan 1,12 dollar AS menjadi berakhir pada 53,61 dollar AS per barrel setelah bertahan di kisaran 56 dollar AS selama hampir dua minggu.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, berdasarkan patokan London, turun 57 sen dari penutupan pada Jumat (26/12/2014) menjadi 57,88 dollar AS per barrel.
Keduanya terakhir diperdagangkan di tingkat tersebut pada Mei 2009.
Analis mengatakan, para pedagang lebih banyak dililit tekanan turun yang ditimbulkan oleh dampak situasi politik di Yunani pada ekonomi Eropa, ekspektasi data buruk di sektor industri Tiongkok, dan kemungkinan peningkatan lain dalam persediaan minyak AS.
"Ini adalah lingkungan yang sangat bearish," kata John Kilduff dari Again Capital.
Kilduff mencatat, harga yang lebih kuat pada awal perdagangan Senin didorong oleh sinyal bahwa produksi Libya dapat terpangkas kembali akibat kebakaran tangki penyimpanan di tengah bentrokan antara pemerintah dan pasukan milisi. "Akan tetapi, dampaknya hanya sedikit di pasar," sebutnya.
Bob Yawger dari Mizuho Securities mengatakan, ada penyebab jangka pendek lainnya yang berpengaruh terhadap penurunan. Salah satunya bahwa operator tangki penyimpanan AS mencoba mengurangi kepemilikan mereka karena alasan pajak pada akhir tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.