Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Petani Kedelai Merugi?

Kompas.com - 09/01/2015, 15:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu telah merilis biaya produksi atau ongkos produksi tanaman pangan termasuk salah satunya kedelai.

Dalam pernyataannya, BPS menyebutkan pengusahaan tanaman kedelai mengalami kerugian. Namun, apakah benar pengusahaan komoditas pangan pokok ini benar-benar tidak memberikan keuntungan bagi petani?

“Kita membicarakan data pertanian BPS yang sekarang ini benar atau tidak. Tapi menurut saya banyak data BPS, yang inflatoar, atau di atas kenyataan,” ucap Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Fransiscus Welirang, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Franky menuding, sebagian data yang dipaparkan memang sengaja dibuat di atas kenyataan, hanya untuk menunjukkan prestasi. “Atau untuk menginflasikan subsidi pupuk dan benihnya biar tambah gede, padahal enggak perlu sebesar itu,” imbuh Franky.

Franky pun membenarkan ketika ditanya, kemungkinan data yang dirilis bertujuan untuk menjustifikasi supaya tetap ada impor kedelai. “Itu salah satu,” kata Franky.

“Tergantung, kita melihat dari sudut pandang kepentingan mana. Itu dari sudut pandang importir, dari sudut pandang pedagang pupuk, pedagang benih, pejabatnya mengenai subsidinya, macem-macem,” tutur Franky.

Dia pun bilang, selama data-data pertanian bisa diperbaiki, ia yakin di bawah Menteri Pertaninan Amran Sulaiman maka swasemabda pangan bisa terujud.

Sebelumnya, BPS melaporkan pengusahaan tanaman kedelai tidak profitable. Berdasarkan Sensus Pertanian 2013 yang dilanjutkan pada 2014, total biaya atau ongkos produksi tanaman kedelai per musim tanam sebesar Rp 9,1 juta per hektar luasan panen.

"Sementara, output-nya tanaman kedelai per musim tanam untuk satu hektar luasan panen adalah Rp 9 juta," ucap Kepala BPS, Suryamin dalam paparannya, Jakarta, Selasa (23/12/2014). Artinya, rasio antara ongkos produksi dibanding output tanaman kedelai sebesar 101,11 persen. (baca: BPS: Petani Kedelai Merugi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Whats New
Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Whats New
BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

Whats New
BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

Whats New
Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Whats New
AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

Whats New
InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Whats New
Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Work Smart
Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Whats New
Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Whats New
Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Whats New
Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Whats New
Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Whats New
Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak

Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com