Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Chevron dan Pemerintah Sepakat Teruskan Proyek IDD

Kompas.com - 09/01/2015, 16:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan jajaran pimpinan Chevron dengan Presiden Joko Widodo di kantor presiden, Jumat (9/1/2015) menghasilkan keputusan terkait proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di selat Makassar. Pemerintah dan Chevron sepakat untuk meneruskan proyek yang sempat tertunda pada bulan Oktober 2014 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, IDD seharusnya bisa dikembangkan sejak tahun lalu. Namun, karena Chevron tak mendapat izin untuk mengebor, proyek itu tertunda. Padahal, Chevron sudah menyiapkan alat untuk melakukan pengeboran di lahan eksplorasi baru dengan kapasitas produksi 1.270 million standard cubic feet per day (MMSCFD) itu. 

"John Watson (CEO Chevron) katakan komitmen terhadap hal Itu. Kelihatannya sesuai dengan apresiasi pemerintah untuk tingkatkan produksi migas karena cadangan minyak tinggal 11 tahun lagi, cadangan gas tinggal 18 tahun. Kalau tidak ada eksplorasi baru, susah," kata Sofyan di Istana Kepresidenan, Jumat (9/1/2015).

Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, Indonesia akan mendapat manfaat besar jika proyek itu dilanjutkan. Meski demikian, Sudirman menyadari bahwa kegiatan eksplorasi membutuhkan waktu lama sehingga manfaat itu tak bisa langsung dirasakan.

"Mulainya saja kan terlambat dari yang dijadwalkan kan. Kita mau coba review lagi," kata dia.

Senior Vice Presiden PGPA Chevron IndoAsia Business Unit, Yanto Sianipar menyatakan bahwa Chevron berkomitmen untuk melanjutkan investasinya di Indonesia. Meski tidak secara spesifik menyinggung soal IDD, Yanto menyatakan bahwa investasi yang dilakukan Chevron berjangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com