Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen dari Eksternal dan Internal Tenggelamkan IHSG 35,38 Poin pada Penutupan

Kompas.com - 05/02/2015, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (5/2/2015) dan ditutup melemah.

Perkembangan dari bursa global mengenai tidak tercapainya kesepakatan antara Pemerintah Yunani dan Bank Sentral Eropa (ECB) menyebabkan ketidakpastian baru bagi investor. Sementara itu dari dalam negeri, BPS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu sebesar 5,02 persen, atau di bawah target pemerintah 5,5 persen.

Pun, langkah bank sentral China yang memberi kelonggaran bagi perbankan di negara itu, juga tak memberikan tenaga bagi bursa regional.

Pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup melemah sebesar 35,38 poin atau 0,66 persen di posisi 5.279,89. Sebanyak 109 saham diperdagangkan melemah, 167 saham menguat dan 110 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,86 miliar lot saham senilai Rp 6,67 triliun.

Saham-saham yang menjadi top losers adalah ABBA (-12,16 persen), CMPP (-11,42 persen), TPMA (-11,36 persen), INDR (-9,63 persen) dan ETWA (-8,44 persen). Adapun, saham-saham yang menjadi top gainers adalah JKSW (30,92 persen), MFMI (24,5 persen), TBMS (20 persen), ARTA (17,69 persen) dan ISSP (16,11 persen).

Terdapat delapan sektor yang melemah, yaitu pertambangan (-0,8 persen), aneka industri (-2,25 persen), konsumer (-1,64 persen), properti (-0,5 persen), infrastruktur (-1,2 persen), keuangan (-1,06 persen), perdagangan (-0,37 persen) dan manufaktur (-1,39 persen). Sementara, dua sektor yang menguat adalah agribisnis (2,14 persen) dan industri dasar (0,02 persen).

Sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik melemah pada penutupan pasar sore hari ini, menyusul gagalnya pembicaraan antara Yunani dan ECB terkait restrukturisasi utang. Meskipun bank sentral China memberikan kelonggaran terkait likuiditas bagi perbankan negara itu, hal tersebut tak juga memberi sentimen positif bagi bursa di kawasan.

Bursa Jepang ditutup turun tipis 0,98 persen menjadi 17.504,62, sedangkan bursa Shanghai berakhir melemah 1,18 persen di level 3.136,53. Di sisi lain, bursa Hong Kong ditutup menguat 0,35 persen menjadi 24.765,49.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com