Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2015, 15:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan pengelola Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diberikan kepada PT Pertamina (Persero). Namun Menteri ESDM Sudirman Said memberikan isyarat bahwa Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya, yakni Total E&P Indonesie.

Menurut Sudirman, bahwa semua pihak membutuhkan kejelasan dan pemerintah sudah mengambil keputusan, bahwa Blok Mahakam akan diberikan kepada Pertamina. "Tetapi berapa porsinya? Tetap melakukan negosiasi dengan Total. Yang jelas kita meminta Pertamina menjadi mayoritas," ujarnya, Senin (9/3/2015).

Untuk tahap selanjutnya, Kementerian ESDM akan mengundang Pertamina dan Total E&P Indonesie untuk membahas mengenai porsi saham. "Kita menginginkan bisnis skill yang kita campur, nanti keduanya kita undang untuk membahas ini, agar ketemu jalan tengah," jelasnya.

Sudirman berharap, masa transisi bisa dilakukan secara cepat agar rencana eksplorasi tidak akan terhambat. "Saya kasih waktu sekitar dua-tiga minggu untuk menyelesaikan seluruh hal ini," harapnya.

Pertamina bisa segera masuk ke Blok Mahakam sebelum tahun 2017, agar transisinya bisa berjalan baik. "Begitu mereka sudah agreement bisa langsung masuk. Tinggal nanti porsi persentase tersebut silahkan dibicarakan," katanya.

Opsi untuk Pemda

Sementara itu untuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang mendapatkan participating interest (PI) 10 persen, saat ini masih dalam kajian. "Saya lagi mikir dengan teman-teman di ESDM, apakah PI itu berupa saham, kemudian risikonya saham tersebut digadaikan. Lalu Pemda tidak dapat apa-apa," pikirnya.

Kementerian ESDM memiliki opsi untuk PI 10 persen tersebut berbentuk bagi hasil saja, karena menurut Sudirman, hal tersebut lebih praktis. "Tapi syaratnya harus memberikan uang. Saya bilang ke Pertamina, dari pada nanti digadaikan ke swasta lebih baik Pertamina yang support mereka, karena yang support operator jadi lebih terjamin keamanannya," jelasnya.

Dukungan tersebut, kata Sudirman, Pemda bisa memberikan carry terlebih dahulu kepada Pertamina dengan opsi dividen yang kecil. "Tapi kita tetap meyakinkan Pemda harus dilibatkan," tandasnya. (Pratama Guitarra)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com