Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Resmikan Pabrik Sepatu Nike di Garut

Kompas.com - 29/04/2015, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menperin resmikan pabrik sepatu PT Changshin Reksa Jaya di Garut, yang akan memproduksi sepatu merek Nike dengan nilai investasi sebesar 60 juta dollar AS.

“Kami sangat memberikan apresiasi atas investasi PT Changshin Group. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan ekspor non migas dan peningkatan penyerapan tenaga kerja nasional," kata Menperin Saleh Husin dalam siaran pers Senin (27/4/2015) seperti dikutip Antara.

Kapasitas produksi dari pabrik tersebut mencapai 15 juta pasang per tahun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.500 orang, di mana keseluruhan produknya akan diekspor ke Eropa, Amerika dan Asia.

Menperin berharap PT Changshin Group dapat mempromosikan Indonesia sebagai basis produksi industri sepatu kepada investor dari Korea untuk berinvestasi di Indonesia.

Menperin mengatakan, industri alas kaki merupakan salah satu sektor prioritas yang terus dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian, mengingat peranannya dalam perolehan devisa ekspor non migas dan penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak.

"Industri alas kaki yang merupakan industri padat karya, sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, investasi industri alas kaki cenderung naik setiap tahunnya, di mana kenaikan rata-rata pada tiga tahun terakhir (2011–2013) sebesar 4,74 persen.

Pada 2013, investasi industri alas kaki mencapai Rp10,7 triliun atau naik sekitar 1,25 persen dibanding tahun sebelumnya, dan sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 643 ribu orang.

"Bahkan, ekspor industri alas kaki terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, nilai ekspor produksi alas kaki nasional mencapai 4,11 miliar dollar AS atau naik sebesar 6,44 persen dibanding tahun sebelumnya," ungkap Menperin.

Hingga saat ini, tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia di antaranya ke Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang.

"Industri alas kaki merupakan salah satu industri yang terus meningkat nilai perdagangannya dengan rata-rata nilai surplus dalam lima tahun terakhir mencapai 2,84 miliar dollar AS," kata Menperin.

Pada akhir 2014, surplus perdagangan produk alas kaki mencapai 3,7 miliar dollar AS, namun pemenuhan pangsa pasar dunia industri alas kaki Indonesia baru mencapai 3 persen.

Oleh karena itu, tambah Menperin, perlu ditingkatkan lagi kapasitas produksinya agar industri alas kaki nasional sebagai penghasil devisa negara dapat terus meningkat.

"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 240 juta jiwa, merupakan pasar potensial dan strategis yang dapat memberikan dukungan positif bagi investor industri alas kaki untuk mengembangkan usahanya di Indonesia," ujar Menperin.

Untuk itu, lanjut Menperin, pemerintah terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya pengendalian impor dan pengamanan pasar dalam negeri melalui kebijakan non-tariff seperti penerapan SNI Wajib, P3DN, dan pengaturan tata niaga untuk impor produk barang jadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com