Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Kabur dari Indonesia, Pemodal Asing Lebih Memilih China

Kompas.com - 30/04/2015, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaburnya investor asing dari Bursa Efek Indonesia diperkirakan bakal terjadi dalam waktu yang relatif lama. Salah satu yang menjadi favorit bagi pemodal asing "melarikan" dananya adalah masuk ke China atau menahan dalam bentuk tunai.

Ekonom Kepala Bank Mandiri Destry Damayanti mengungkapkan, dalam kondisi seperti saat ini, pemerintah China all out dalam menjaga perekonomiannya. Hal itu terlihat dari stimulus ekonomi yang cukup gencar digelontorkan.

"Selain itu, China juga menurunkan GWM (giro wajib minimum) perbankan sehingga kebijakan ekonominya lebih longgar. Jadinya ekonomi China terjaga, dan investor lebih confident masuk ke negara itu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2015).

Destri menyebutkan, sebelumnya investor asing masih percaya dengan perekonomian Indonesia meski ada prediksi perekonomian melambat. Para pemodal itu tidak pernah berpikiran bahwa perekonomian Indonesia seperti saat ini.

"Bisa kita lihat sebelumnya, investor asing tetap di Indonesia meski perekonomian kurang bagus. Namun, kondisi yang terjadi saat ini di bawah ekspektasi mereka," lanjut Destry.

Beberapa indikator melemahnya perekonomian Indonesia antara lain banyak emiten yang mencatatkan EBITDA yang tipis bahkan negatif. Bahkan laba bersih Astra juga melemah karena kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan saat ini.

Selain itu, belanja pemerintah di sektor infrastruktur juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Saya kira cukup bagus pemerintah sudah mulai melakukan ground breaking beberapa proyek dalam waktu dekat ini, sehingga bisa menjadi sinyal positif bahwa spending pemerintah sudah mulai berjalan," lanjut Destry.

Sebelumnya, dalam enam hari terakhir ini, modal asing yang keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 6,94 triliun yang terlihat dari posisi net sell investor tersebut. Sementara itu, empat hari terakhir ini, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia anjlok Rp 315 triliun dari Rp 5.479 triliun menjadi Rp 5.164 triliun.

Menanggapi pelemahan itu, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, terus terpuruknya pasar saham disebabkan ekspektasi dari investor terlalu tinggi. Sementara, pada triwulan pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih di bawah estimasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com