Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2015, 10:01 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com -  Akhirnya kursi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jabar Banten (BJB) terisi, setelah sempat kosing selama dua bulan.  Dengan lengkapnya kursi direksi BJB pada 29 Mei 2015 lalu,  bank daerah tersebut bertekad menekan angka non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah.

"Kinerja bank BJB sudah bagus. Tinggal menurunkan NPL nya. Dengan diangkatnya Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, tingkat kepatuhan dan kehati-hatian akan meningkat sehingga menurunkan kredit macet hingga di bawah 1 persen," ujar pemilik saham BJB yang juga Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Bandung, Senin (1/6/2015).

Heryawan menjelaskan, laba kuartal I melampaui target, begitupun dengan target kuartal II yang tercapai di Mei 2015. Jika pencapaian ini terjadi pula di kuartal III dan IV, pihaknya yakin akhir tahun ini laba BJB mencapai Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,7 triliun atau naik hingga Rp 500 miliar dari laba tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.

Sementara itu, Direktur Utama Ahmad Irfan menjelaskan,  pada kuartal I NPL mencapai 4,12 persen. Dengan terisinya kursi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, pihaknya optimistis NPL bisa lebih ditekan. "Insya Allah (NPL) turun bertahap di 2015. Kami targetkan hingga akhir tahun NPL di bawah 3 persen," ucap Ahmad Irfan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, kelengkapan direksi akan semakin meningkatkan kinerja. Hingga kini, total aset BJB pada triwulan I/2015 berhasil membukukan laba bersih Rp 388 miliar atau meningkat 18,9 persen dibanding periode yang tahun sebelumnya.

Sementara total aset mencapai Rp 87,6 triliun atau meningkat sebesar 11 persen (yoy), serta dana pihak ketiga sebesar Rp 71,4 triliun atau meningkat 16,1 persen (yoy).

Dari sisi kredit, BJB mencatat pertumbuhan 9,5 persen (yoy) sehingga mencapai Rp 49,9 triliun. Pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com