"Kinerja bank BJB sudah bagus. Tinggal menurunkan NPL nya. Dengan diangkatnya Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, tingkat kepatuhan dan kehati-hatian akan meningkat sehingga menurunkan kredit macet hingga di bawah 1 persen," ujar pemilik saham BJB yang juga Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Bandung, Senin (1/6/2015).
Heryawan menjelaskan, laba kuartal I melampaui target, begitupun dengan target kuartal II yang tercapai di Mei 2015. Jika pencapaian ini terjadi pula di kuartal III dan IV, pihaknya yakin akhir tahun ini laba BJB mencapai Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,7 triliun atau naik hingga Rp 500 miliar dari laba tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama Ahmad Irfan menjelaskan, pada kuartal I NPL mencapai 4,12 persen. Dengan terisinya kursi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, pihaknya optimistis NPL bisa lebih ditekan. "Insya Allah (NPL) turun bertahap di 2015. Kami targetkan hingga akhir tahun NPL di bawah 3 persen," ucap Ahmad Irfan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain itu, kelengkapan direksi akan semakin meningkatkan kinerja. Hingga kini, total aset BJB pada triwulan I/2015 berhasil membukukan laba bersih Rp 388 miliar atau meningkat 18,9 persen dibanding periode yang tahun sebelumnya.
Sementara total aset mencapai Rp 87,6 triliun atau meningkat sebesar 11 persen (yoy), serta dana pihak ketiga sebesar Rp 71,4 triliun atau meningkat 16,1 persen (yoy).
Dari sisi kredit, BJB mencatat pertumbuhan 9,5 persen (yoy) sehingga mencapai Rp 49,9 triliun. Pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.