"Meskipun harganya (LNG) turun, tapi harga jual LNG kami masih yang termahal di dunia," ujar Senior Manager Corporate Communication Badak LNG Feri Sulistyo Nugroho di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (30/3/2015).
Dia menyebutkan, harga LNG dari Bontang sempat menyentuh angka 18 dollar per MMBtu pada Desember 2014. Namun, pasca anjloknya harga minyak dunia ke kisaran 50 dollar AS per barrel, harga LNG pun turun hingga sat ini ada dikisaran 7 sampai 8 dollar AS per MMBtu.
Menurut dia, mahalnya harga LNG dari kilang Badak LNG disebabkan karena kualitas yang baik. Hal itu kata dia sudah diakui oleh dunia. Feri mengklaim beberapa negara pengimpor LNG dari Indonesia tak mau berpaling dari gas alam cair hasil produksi kilang Badak.
Beberapa negara pengimpor gas alam cair tersebut yaitu Jepang 345,89 MM Ton, Taiwan 60,68 MM Ton, Korea 58,52 MM Ton, AS 0,04 MM Ton, Rusia 0,06 MM Ton, China 0,21 MM Ton, dan negara lainnya 1,99 MM Ton.
Sementara itu, supply kebutuhan LNG ke pasar domestik baru mencapai 4,02 MM Ton, sehingga total mencapai 471,48 MM Ton kontrak LNG selama periode Agustus 1977 sampai 29 Juni 2015.
Pasokan gas untuk dijadikan LNG di kilang Badak mayoritas berasal dari Blok Mahakam yang di kelola Total E&P Indonesie. Rinciannya pasokannya yaitu 81 persen pasokan gas berasal dari Total E&P, 16 persen pasokan gas berasal dari Vico dan 3 persen dari Chevron.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.