Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didongkrak Lebaran, Inflasi Juli Capai 0,93 Persen

Kompas.com - 03/08/2015, 11:55 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulan Juli 2015 mencapai  0,93 persen. Sementara inflasi tahun kalender tercatat 1,90 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 7,26 persen.

Kepala BPS Suryamin menyebut, inflasi komponen inti sebesar 0,34 persen, sedangkan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 4,86 persen. Pada bulan Juli, kota Pangkal Pinang mengalami inflasi paling tinggi sebesar 3,18 persen, sementara Merauke mengalami deflasi paling tinggi di angka minus 0,65 persen.

"Inflasi Juli 2015 disebabkan bahan makanan yang sebesar 0,40 persen karena puasa dan Lebaran. Lalu yang tinggi ini transportasi dengan andil 0,35 persen karena arus mudik dan arus balik," kata Suryamin dalam pemaparannya di Ka tor BPS, Jakarta, Senin (3/8/2015).

Menurut Suryamin, penyebab kedua kelompok pengeluaran itu menjadi penyumbang inflasi terbesar karena memang pada Juli 2015 memiliki dua momen penting yaitu Lebaran dan arus mudik. Kedua komponen tersebut menyumbang lebih dari 60 persen terhadap inflasi Juli 2015.

Sementara kelompok pengeluaran lainya, sumbangsih terhadap inflasi Juli 2015 relatif kecil. Komponen makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang 0,09 persen. Komponen perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang 0,03 persen.

Sementara komponen pengeluaran sandang, kesehatan, dan pendidikan menyumbang masing 0,02 terhadap inflasi Juli 2015. "Jadi bahan bakar itu kecil ya inflasinya ini karena harga BBM tidak naik jadi inflasinya juga kecil. Pada bukan Juli 2015 itu yang tinggi dari transportasi," kata Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Whats New
Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Work Smart
Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com