Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Swasembada Daging Pemerintah Dinilai Ambisius

Kompas.com - 22/08/2015, 12:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai ambisius dengan mematok target swasembada daging pada 2019 mendatang. Target tersebut tampak mustahil jika pemerintah terus mengurangi impor daging tanpa mendorong produksi dalam negeri.

"Rencana pemerintah swasembada sangat ambisius, tercermin dari pengurangan kuota impor yang drastis dari 1 juta lebih menjadi 50.000 yang terakhir dan tidak dibarengi upaya mendorong signifikan dalam negeri," kata Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Nawir Messi dalam diskusi Populi Center yang digelar SmartFM di Jakarta, Sabtu (22/8/2015).

Akibat dikuranginya kuota impor tanpa mendorong produksi dalam negeri, kelangkaan daging sapi di pasaran tak bisa dihindari. Pelaku pasar merespon kebijakan pemerintah tersebut dengan menggelontorkan suplai daging sapi secara bertahap.

"Jadi saya lihat persoalan daging, kita butuh kerangka kebijakan yang tidak hanya merespon jangka pendek, dikatakan Menteri Pertanian bahwa harga daging sudah turun, tetapi saya kira bukan itu, yang kita butuhkan kepastian suplai," sambung Nawir.

Atas dasar itu, Nawir menilai pemerintah perlu melakukan kebijakan jangka panjang yang mampu mendorong produksi daging sapi dalam negeri demi mencapai target swasembada daging. Langkah ini bisa dilakukan secara bertahap dimulai dengan mendorong industri pendukung daging sapi seperti pembibitan, dan industri pakan ternak yang sebagian besar berasal dari impor.

Di samping itu, pemerintah perlu memberikan dukungan pembiayaan dan kebijakan komprehensif yang memberikan kepastian kepada pelaku usaha. Nawir juga menilai adanya kelemahan pemerintah dalam menyediakan data terkait suplai daging sapi. Data ketersediaan daging hingga kebutuhan daging bisa berbeda-beda antara lembaga yang satu dengan lembaga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 26 Juni 2024

Spend Smart
Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen, Home Credit Andalkan 2 Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com