Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terpuruk, BUMN Ini Justru Simpan Banyak Dollar AS

Kompas.com - 24/08/2015, 21:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah keterpurukan nilai tukar rupiah, segelintir badan usaha milik negara (BUMN) justru masih menggunakan dollar AS dalam transaksinya dan memiliki dana tunai berupa dollar AS yang cukup banyak.

Sebagaimana diungkapkan oleh Dirut PT Pelindo II (Persero) RJ Lino, perusahaan yang dipimpinnya masih memiliki dana tunai 1,5 miliar dollar AS.

"Saya punya dollar banyak banget. Saya masih punya 265 juta dollar AS, lalu sisa dividen kemarin, total-total itu saya masih punya sekitar 1,5 miliar dollar AS dan itu cash," ujar Lino saat ditemui seusai acara seminar di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dia mengatakan, penggunaan dollar dalam transaksi di pelabuhan masih berlangsung hingga kini. Meski begitu, penggunaan rupiah dalam transaksi di pelabuhan juga mengalami peningkatan.

"Kalau lima tahun lalu, pendapatan kita dalam dollar itu 60 persen. Tapi, sekarang ini paling tinggal 25 persen karena pendapatan kita dalam rupiah juga naik banyak. Dulu kan ketika saya masuk, kita bicara Rp 3,5 triliun sampai Rp 4 triliun ya (pendapatan). Sekarang Rp 10 triliun itu total. Dari itu dollar hanya 25 persen," kata dia.

Saat ini, perseroan belum memiliki rencana akan menukarkan uang sebanyak itu ke dalam rupiah. Pasalnya, Pelindo II belum berencana menggunakan dana tersebut dan memilih menyimpannya di bank untuk mendapatkan bunga.

Sementara itu, saat ditanya dampak dari nilai tukar rupiah yang sudah mencapai 14.000 per dollar AS kepada perusahaan, Lino menjawab santai. Pelindo II, kata dia, tak akan terkena imbas besar lantaran pendapatannya saat ini masih menggunakan dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Whats New
Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com