Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membedah Kontribusi Sektor Hulu Migas Ala Pewarta Warga

Kompas.com - 28/08/2015, 22:00 WIB

"Setiap satu juta spending, berdampak pada 1,6 juta dollar multiplier effect dan menciptakan peluang pekerjaan untuk 100 orang," Elan menyebutkan data.

ERC

Tak puas membedah sektor hulu migas dengan angka, peserta Kompasiana Nangkring bersama SKK Migas kemudian berkunjung ke Emergency Response Centre yang berada di kantor SKK Migas Jakarta.

Mengunjungi crisis room ini semakin membuka wawasan netizen, warga biasa yang melek medsos dari komunitas penulis Kompasiana. Giliran Kepala Subdinas Fasilitasi Pengelolaan Lindungan Lingkungan dan Keselamatan Kerja (FKKLL) Eksplorasi, Royke Julius membedah peran ERC.

"Crisis room tempat eksekusi keadaan darurat, keadaan krisi hulu migas. Ada tim manajemen krisis, di bawah deputi, dengan 11-12 kepala divisi," kata Royke.

Saat krisis, lanjutnya, butuh reaksi cepat sebagai bentuk antisipasi eskalasi. Fungsi ERC salah satunya adalah reaksi cepat tapi dalam koridor hukum.Sumber daya manusia ERC juga diseleksi ketat. Meski tak ada kriteria khusus secara akademis, lantaran SDM mengikuti pelatihan manajemen krisis, tapi ada penilaian psikologi terkait tingginya tekanan yang bisa muncul dari dalam dirinya, saat berada dalam situasi krisis di sektor hulu migas. Aspek psikologi ini pun tersertifikasi dengan adanya validasi, artinya ada tinjauan ulang dari aspek psikologi SDM ERC tersebut.

Mendengarkan langsung paparan Elan sebagai praktisi senior sektor migas, menyaksikan langsung secara eksklusif produksi hulu migas di ERC, sambil mendapatkan gambaran pekerjaan berisiko dan profesional SDM ERC dan pelaku industri hulu migas, membuka wawasan netizen seluas-luasnya, sebagai salah satu cara menyeimbangkan informasi terkait industri hulu migas dan SKK Migas sebagai pengendalinya. Inilah cara pewarta warga membedah sektor hulu migas dalam Kompasiana Nangkring. (Wardah Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com