Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Kebijakan Ekonomi untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Kompas.com - 12/09/2015, 12:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menegaskan, paket kebijakan deregulasi ekonomi "September I" memprioritaskan stimulus bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Menurut pemerintah, hal itu penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang menurun pada semester I-2015.

"Kita perlukan prioritas untuk stimulus. Kalau kita bandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II 2015 dengan tahun lalu memang terjadi penurunan konsumsi rumah tangga," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Dia menjelaskan, menjaga daya beli atau konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah sangat penting karena akan mampu menopang perekonomian yang saat ini sedang melemah. Satu-satunya cara ampuh untuk menjaga konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek kata dia yaitu memanfaatkan berbagai kebijakan fiskal karena sepenuhnya fiskal dikuasai negara.

Pertama yaitu pemerintah memutuskan melakukan percepatan penyaluran dana desa sehingga bisa digunakan untuk program-program padat karya di daerah-daerah. Penyaluran dana desa juga akan diiringi dengan penyaluran raskin yang dinilai krusial untuk menjaga konsumsi masyarakat tak mampu.

Kedua, pemerintah juga sudah memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya 100 persen milik pemerintah untuk bergerak mendukung program untuk menjaga daya beli masyakarat di paket kebijakan yang dikeluarkan Indonesia. Misalnya, terus meningkatkan penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"UMKM ini butuh pasar kan, nah siapa yang bisa menyerap pasar itu terkait supply chain, BUMN ini harus membantu UMKM," kata dia.

Dia mencontohkan, Lembaga Pembiayaan Ekspor yang ada di Kementerian Keuangan bisa sinkronisasi dengan UMKM sehingga nanti terjadi kerjasama yang baik untuk peningkatan ekonomi Indonesia.

Menurut dia, keberhasilan paket kebijakan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh kecepatan kerja pemerintah tepati juga kerjasama antara semua pihak di negeri ini.

baca juga: Soal Paket Ekonomi, Pengamat Ini Sebut Lebih Bagus Terlambat daripada Lelet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com