Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memimpin Perang Bintang

Kompas.com - 28/09/2015, 06:07 WIB
Oleh: Jazak Yus Afriansyah
@jazakYA

KOMPAS.com - Setiap manajer dan leader mendambakan memiliki anggota tim atau staf yang masuk ke dalam kategori Star Performance.

Siapakah Star Performance ini? Mereka adalah karyawan yang memiliki kinerja hebat serta setiap saat selalu taat.

Pantas saja para pimpinan, selalu mengatakan bahwa bekerja bersama dengan para Bintang ini, seperti bekerja di surga, lho kok bisa?

Tentu bisa! Bahkan cukup dengan bahasa isyarat saja, para talenta ini dengan segera dan tepat mampu mempersembahkan kinerja yang bagus, dengan hasil di atas rata-rata kepada organisasi dan khsusnya manager mereka.

Jika dikaitkan dengan Kompetensi dan Komitmen yang dimiliki oleh para Bintang ini, mereka sudah pasti terbukti memiliki Kompetensi yang sangat tinggi ditunjang dengan Komitmen yang sungguh kuat pula, maka tidak heran kombinasi kedua variabel dahsyat tersebut membuat mereka bersinar terang bak Bintang Terbit dan melesat cepat bak Meteor.

Tantangan para bintang
Namun sayangnya, populasi atau jumlah para Bintang ini berdasarkan kajian empiris jumlahnya sangat terbatas, rata-rata hanya sekitar 10 persen hingga 20 persen saja.

Jadi jika Anda memiliki 10 orang anggota tim, ketersediaan mereka tidak lebih dari 2 orang. Kemudian 60 persen adalah karyawan yang ada pada kinerja rata-rata alias average. Sedangkan 20 persen adalah anggota tim yang selalu akan menjadi cobaan atau ujian bagi para leader, yaitu staff yang cukup merepotkan alias low performance. Merekasering disebut sebagai trouble maker,  ada juga yang menyebutkan sebagai toxic employee.

Komposisi tersebut semakin jamak kami temukan. Apakah ini suatu kelaziman? Saya yakin hanya Anda dan tim Anda yang tahu.

Di samping jumlahnya yang sedikit, ada tantangan lain yang dihadapi para Pemimpin dengan adanya para Bintang ini, yaitu umur mereka di dalam tim Anda. Umumnya mereka tidak lama! Riset terkini menyebutkan paling lama mereka akan tinggal di dalam suatu korporasi sekitar 2-3 tahun.

Perang Bintang Telah Dimulai!
Ada banyak argumen dan penyebab mengapa, para talenta dengan kualitas Bintang ini, umurnya tak pernah ajeg. Salah satunya adalah apa yang saat ini disebut sebagai Talent War atau Perang Bintang untuk memperebutkan Sang Bintang.

Sesuai dengan kaidah Hukum Ekonomi yaitu perbandingan antara Suplai dan Permintaan, maka jika permintaan akan Para Bintang ini tinggi, dan ternyata memang suplainya sedikit, maka WOW pasti penawaran yang diberikan kepada mereka sangat kompetitif dan menggiurkan.

Sehingga, wajar saja Para Bintang memiliki posisi tawar yang kuat, membuat mereka leluasa menentukan pilihan, apakah stay atau move on dengan tantangan baru di perusahaan baru yang bagi mereka adalah petualangan tiada henti yang sangat mengasyikkan.

Perang Bintang di dunia kerja telah dimulai, ini adalah suatu kenyataan yang harus siap dihadapi oleh para Pemimpin seperti Anda. Suka tidak suka, inilah situasi “normal” yang baru, yang barangkali 5 hingga 10 tahun yang lalu belum pernah terjadi.

Strategi Perang Bintang
Ada banyak anjuran untuk bagaimana cara kita merawat para Bintang ini dan membuat mereka betah berlama-lama dengan tim yang Anda pimpin saat ini. Dengan kata lain ada strategi yang kiranya bisa kita buktikan membantu anda Memimpin Perang Bintang guna mempertahankan Star Performance yang Anda miliki.

Intinya Para Bintang ini telah sampai pada titik di mana seharusnya seluruh karyawan ada di situ. Yaitu menghasilkan kinerja sesuai target atau bahkan di atas target, sehingga mereka merasa bahwa mereka berhak mendapatkan imbalan lebih dan pengakuan lebih.

Yang jarang disadari oleh para pemimpin adalah menganggap pencapaian para Bintang ini adalah sesuatu yang wajar dan memang seharusnya, sehingga mereka sangat pelit memberikan perhatian berupa penghargaan yang bersifat emosional dan personal.

Para manajer baru sadar mereka telah lengah, ketika Sang Bintang dengan lantang menyatakan resigned atau mundur alias kabur. Barulah para leader ini menebar janji surga hanya untuk sekedar menahan agar Sang Bintang itu mengurungkan niatnya.

Tentu kejadian di atas bukanlah pendekatan yang kami anjurkan, karena ini hanya bersifat reaktif bukan proaktif.

Berikut beberap ide proaktif untuk membantu Anda berhasil didalam Perang mempertahan para Bintang:
Pertama, berikan Karyawan Bintang tersebut dengan pengakuan dan penghargaan yang tulus dan bersifat personal juga emosional. Penghargaan ini diberikan diluar penghargaan standar yang memang menjadi haknya.

Kedua, berikan delegasi atau penugasan untuk pengembangan berikutnya, tentu harus dengan batasan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawabnya, jika mungkin berikan tugas yang membuat dia lebih cakap untuk posisi lebih senior.

Ketiga, berikan insentif khusus yang memberdayakan bukan yang konsumtif, bonus dalam bentuk rupiah tidak salah, namun itu saja tidak cukup untuk mereka, oleh sebab itu tambahkan bonus yang membuat mereka lebih berdaya lagi, seperti kirim mereka mengikuti pelatihan yang bagus dan bergengsi.

Keempat, jaga dia dari penugasan yang atau proyek yang tidak perlu dan mengganggu fokus. Hal ini sangat jamak terjadi, ketika seorang Talent tampak bersinar terang, departemen lain akan latah ikut-ikutan nimbrung dengan mengajak Sang Bintang bergabung dalam proyek yang sesungguhnya tidak relevan.

Kelima, berikan pemberdayaan untuk menghasilkan kembarannya, yaitu dengan mempercayakan pengembangan anggota tim lainnya melalui best practice yang dilakukannya dengan bekerjasama dengan bagian HRD atau Learning and Development.

Dengan berbagai bauran strategi di atas, sebagai seorang Pemimpin, Anda memiliki peluang besar untuk mempertahankan dan mengembangkan Talent atau Para Bintang yang Anda miliki. Sebagai bonusnya, bahkan Talent dari luar berduyun-duyun ingin menjadi anggota tim Anda.

Selamat Memimpin!


 
* Jazak Yus Afriansyah adalah  seorang  Author , Coach, Trainer (ACT) of Professional Skill Series. Ia menulis Buku Seri Keahlian Profesional yang didesain untuk melengkapi dan membekali para professional dan entrepreuner dengan Knowledge dan Skill yang diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bisnis sekaligus menumbuhkan  dan mengembangkan karir profesional, beberapa buku Seri Keahlian Profesional yang telah terbit dan akan terbit.
 
Berikut buku yang ditulis Jazak: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012),  One Minute Selling in Ethical (2013),  High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014),  Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015),  Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com