Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbatasi oleh Aksi Jual Investor Domestik, IHSG Ditutup Menguat 4,3 Poin

Kompas.com - 08/10/2015, 16:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari ke-4, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona hijau, meskipun terkena aksi ambil untung oleh investor domestik pada perdagangan hari ini, Kamis (8/10/2015).

Pada awal perdagangan, indeks sempat melaju kencang. Namun penguatan itu makin terbatas dan bahkan sempat menyentuh zona merah. Pada penutupan pasar IHSG berakhir menguat.

Pukul 16.00 IHSG ditutup naik sebesar 4,3 poin atau 0,09 persen di posisi 4.491,43. Sebanyak 142 saham diperdagangkan menguat, 138 saham melemah dan 95 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,66 miliar lot saham senilai Rp 5,45 triliun.

Saham-saham yang menopang penguatan indeks adalah BBRI (Rp 9.975), BBNI (Rp 4.830), ASII (Rp 6.325) dan BBCA (Rp 13.100). Sementara itu saham-saham yang menekan indeks yaitu BMRI (Rp 8.900), PGAS (Rp 2.890), dan TLKM (Rp 2.710).

Dari 10 indeks sektoral saham, ada empat sektor yang meemah dan sisanya menguat. Sektor-sektor yang melemah adalah agribisnis (-1,67 persen), industri dasar (-1,11 persen), konsumer (-0,19 persen) dan infrastruktur (-0,88 persen).

Adapun sektor yang menguat adalah pertambangan (0,08 persen), aneka industri (2,46 persen), properti (0,05 persen), keuangan (0,61 persen), perdagangan (0,06 persen) dan manufaktur (0,26 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup mixed pada sore hari ini. Salah satu pemicunya adalah mata uang di sebagian besar emerging market melemah tipis menyusul antisipasi investor terhadap kemungkinan penaikan suku bunga acuan The Fed.

Indeks Nikkei225 ditutup turun 0,99 persen menjadi 18.141,17. Demikian juga dengan indeks Hang Seng yang berakhir turun 0,71 persen menjadi 22.354,91. Sementara itu bursa Shanghai ditutup menguat 2,97 persen di level 3.143,36 demikian juga bursa Seoul yang berakhir menguat 0,68 persen menjadi 2.019,53.

Nilai tukar rupiah sore ini kembali terkoreksi setelah hari-hari sebelumnya mengalami rebound yang cukup signifikan. Sore ini, rupiah diperdagangkan naik 0,48 persen di level Rp 13.887 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com