Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi Migas ke Penerimaan Negara Tahun Ini Kurang Menggembirakan

Kompas.com - 20/12/2015, 10:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Melorotnya harga minyak dunia sejak awal tahun 2014 yang dipicu booming shale gas di Amerika Serikat membuat industri minyak dan gas bumi (migas) setahun terakhir lesu, tak terkecuali di Indonesia.

Kabag Humas SKK Migas Elan Biantoro mengatakan, harga minyak dunia mulai turun tajam sejak Juli 2014, dan bertahan rendah hingga sekarang.

Bahkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berapa di level terendah 10 tahun terakhir, yakni 36 dollar AS per barel.

Akibatnya, rata-rata harga Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun ini hanya sebesar 49,7 dollar AS per barel, atau sekitar 83,8 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mencapai 59,29 dollar AS per barel.

"Yang kurang menggembirakan adalah kontribusi kita buat negara," kata Elan saat media gathering SKK Migas 2015, di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2015).

Bagian pemerintah, atau penerimaan negara dari migas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 disepakati sebesar 14,99 miliar dollar AS.

Sementara dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) KKKS disetujui bagian pemerintah sebesar 13,81 miliar dollar AS.

"Ternyata capaiannya pun hanya 12,45 miliar dollar AS, atau 90,1 persen dari RKAP," kata Elang.

Dia menjelaskan, di samping disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia, realisasi penerimaan negara yang tidak menggembirakan itu juga didorong oleh rendahnya harga gas.

Capaian harga gas tahun ini hanya di level 6,88 dollar AS per MMBTU atau 97,4 persen dari target dalam RKAP yang mencapai 7,07 dollar AS per MMBTU.

"Kita bayangkan, tahun lalu masih bisa mengekspor gas dengan harga 15-17 dollar AS per MMBTU. Saat ini cuma jual 6,88 - 7,9 dollar AS per MMBTU rata-rata untuk ekspor LNG," ujar Elan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com