Sanksi ekonomi atas Iran secara resmi dicabut pada Sabtu (16/1/2016) waktu setempat. Sehingga, Iran dapat kembali mengekspor minyak dan artinya produksi minyak mentah akan semakin melimpah.
Kabar buruknya, kembalinya Iran dalam kancah ekonomi internasional dinilai hanya akan membuat harganya minyak semakin jeblok. Harga minyak sudah terjun bebas dari 100 dollar AS per barrel pada pertengahan 2014 menjadi kurang dari 30 dollar AS per barrel.
"Persetujuan ini hanya akan menambah pengaruh bearish pada pasar yang memang sudah bearish. Hal ini harusnya tidak terjadi pada saat-saat yang buruk," kata Matthew Smith, Direktur riset komoditas di ClipperData.
Iran pun telah menyatakan kesiapannya mengekspor 500.000 barrel minyak mentah per hari. Sehingga, diprediksi ekspor minyak negara itu bisa mencapai 1 juta barrel dalam setahun.
Pemerintah Iran berharap dapat meningkatkan hingga 1,5 juta barrel per hari. Namun, masih banyak ketidakpastian terkait apakah Iran mampu mendapai target tersebut, mengingat ladang-ladang minyak di sana sudah mengalami kekurangan investasi selama bertahun-tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.